Nongkrong Ala-Ala Orang Belanda di Toko Oen Malang, Masih Berdiri Sejak 1930an

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

13 April 2024 23:00 13 Apr 2024 23:00

Thumbnail Nongkrong Ala-Ala Orang Belanda di Toko Oen Malang, Masih Berdiri Sejak 1930an Watermark Ketik
Toko Oen yang merupakan tempat nongkrong populer di masa kependudukan Belanda di Malang. (Foto: lutfia/ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Sangat banyak benda maupun bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang ada di Kota Malang. Salah satunya ialah Toko Oen yang telah berdiri sejak tahun 1930an.

Pada masanya, Toko Oen menjadi tempat nongkrong populer bagi orang-orang Belanda yang tak hanya tinggal di pusat kota namun hingga pedesaan dan perkebunan.

Tak hanya bertempat di Malang namun popularitas Toko Oen juga terdengar hingga Blitar dan Pasuruan. Banyak orang Belanda yang memanfaatkan bangunan di kawasan Kayutangan Heritage ini untuk berdansa dan juga menjadikannya sebagai venue pernikahan.

Saat ini Toko Oen masih terkenal dengan es krim dan makanannya yang menggugah selera. Banyak masyarakat lokal maupun wisatawan yang tak segan berkunjung di bangunan cagar budaya ini untuk merasakan suasana nongkrong ala orang Belanda pada masa lampau.

Saat memasuki Toko Oen, pengunjung akan disambut tulisan berbahasa Belanda, Welkom in Malang Toko Oen Die Sinds 1930 Aan de Gasten Gezzeligheid, yakni artinya Selamat Datang di Toko Oen Malang yang Memberikan Kegembiraan bagi Para Tamu Sejak Tahun 1930.

Tourist Informan sekaligus pegawai di Toko Oen, Ansori menjelaskan kata Oen pada Toko Oen berasal dari nama keluarga. Toko Oen tak hanya berdiri di Kota Malang namun juga di Semarang, Jakarta, dan Surabaya. Sayangnya hanya Toko Oen Malang dan Semarang yang masih bertahan hingga saat ini.

“Keduanya menjadi cagar budaya dan ini masih orisinil, mulai dari lantai, plafon baja. Selain restoran, toko ini juga cagar budaya, tidak hanya restoran dan toko makanan Belanda, Toko Oen juga tidak meninggalkan estetika Jawa. Artinya kue-kue tradisional dulu juga masih ada di sini,” jelasnya.

Hidangan khas Belanda dan Indonesia menjadi suguhan utama di Toko Oen. Terlihat beberapamakanan mulai dari garnalen brood, kippen brood, dan socijs brood. Selain itu kue cucur dan lapis legit menjadi makanan yang diminati para turis. Ada juga steik, roti, dan ice cream yang menjadi hidangan khas Toko Oen.

Uniknya dalam pelayanannya Toko Oen memiliki dua jenis meja dan kursi yang digunakan untuk menyantap hidayang yang berbeda. Untuk main course digunakan meja dan kursi yang lebih tinggi.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati kopi, teh, dessert, dan makanan ringan akan diarahkan ke meja dan kursi yang lebih pendek dengan sandaran punggung.

“Di semua biro perjalanan di Belanda, Toko Oen itu sudah dimasukan dalam paket wisata Jawa Bali. Jadi kalau mereka ke Malang pasti ke Toko Oen. Hampir semua turis dari Eropa juga datang ke sini. Bahkan ada statement kalau tidak ke Toko Oen, berarti tidak ke Kota Malang. Walau tidak makan di sini, kadang mereka datang untuk berfoto-foto karena nilai historisnya,” bebernya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Toko Oen Malang Toko Oen Tempat Nongkrong Ala Belanda Tempat Nongkrong Kota Malang kuliner kota malang