KETIK, SURABAYA – Untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terus bersinergi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Disampaikan langsung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan di Jawa Timur sehingga tingkat literasi dan inklusi keuangan Provinsi Jawa Timur berada di atas level nasional secara konsisten sejak tahun 2019 s.d. 2022.
“Semoga kerja sama ini dapat terus ditingkatkan demi mewujudkan industri jasa keuangan yang stabil, inklusif dan mampu berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi," jelasnya di kantor OJK Jatim, Jumat (15/12/2023).
Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan adalah dengan 8 (delapan) TPAKD tingkat kabupaten/kota untuk wilayah Kab. Pamekasan, Kab. Madiun, Kab. Trenggalek, Kab. Ngawi yang dilakukan langsung oleh Gubernur Khofifah. Dengan demikian saat ini di Jawa Timur telah terbentuk dan dikukuhkan sebanyak 39 TPAKD yang terdiri dari 38 TPAKD tingkat kabupaten/kota dan 1 TPAKD tingkat Provinsi.
“Dengan adanya TPAKD melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) yakni pembiayaan berbiaya murah dan/atau proses cepat, diharapkan program tersebut dapat dilaksanakan secara merata di seluruh Jawa Timur," kata Khofifah.
Para petinggi OJK dan Pejabat Pemprov Jatim di Surabaya (15/12/2023). (Foto: Dok. OJK)
Sedangkan di satu sisi Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Giri Tribroto selaku pengarah TPAKD Provinsi Jawa Timur melaporkan kegiatan yang telah dilakukan TPAKD Se-Jawa Timur sepanjang tahun 2023. Seperti Optimalisasi Agen LakuPandai sebanyak 211ribu agen dengan total transaksi sebesar Rp549,91 miliar.
Dan juga optimalisasi produk simpanan melalui tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) dan produk tabungan anak lainnya yang tercatat sebanyak 8,12 juta rekening dengan nominal simpanan sebesar Rp4,1 Triliun.
"Tidak berhenti sampai di situ, kami juga melakukan penyediaan akses permodalan berbiaya murah dan/atau proses cepat melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) yang telah dimanfaatkan oleh 86 ribu Debitur," tambahnya.
Ke depan, OJK berharap Pimpinan Daerah dari masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Timur dapat memberikan dukungan yang maksimal, sehingga di tahun 2024 seluruh TPAKD yang telah terbentuk dan dikukuhkan dapat bersama-sama mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Jawa Timur.(*)