KETIK, BONDOWOSO – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bondowoso menyalurkan bantuan untuk korban banjir bandang di Dusun Peh Desa Gunungsari Kecamatan Maesan, Minggu 12 Januari 2025. Penyaluran bantuan ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 sekaligus HUT ke-79 PWI.
Bantuan kali ini ditujukan untuk 12 korban yang rumahnya terendam banjir bandang pada Kamis 9 Januari 2025 kemarin.
Ketua PWI Bondowoso, Haryono menjelaskan, bantuan ini hasil sumbangan dari sejumlah pihak dan iuran anggota PWI Bondowoso.
“Ada dari YBM PLN Jatim, dari sumbangan perorangan yang mempercayakan sedekahnya melalui PWI Bondowoso,” kata dia.
Menurutnya, kegiatan baksos menjadi agenda rutin PWI Bondowoso saat momen HPN dan HUT PWI. HPN tahun ini mengusung tema "Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas". Namun untuk menuju Indonesia Emas, maka dipastikan masyarakat hidup nyaman dan aman dari segala jenis bencana.
Pada momen menyambut HPN dan HUT PWI tahun ini, anggota PWI sepakat untuk menyalurkan bantuan bencana banjir bandang di Maesan.
“Biasanya jika kebetulan tidak ada bencana. Kami salurkan pada anak yatim dan fakir miskin,” ungkap dia.
Bantuan tersebut berupa sembako seperti beras, mie instan dan kebutuhan lainnya.
“Karena yang dibutuhkan para korban adalah makanan,” jelas dia.
Kegiatan ini lanjut dia, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial PWI Bondowoso untuk terus berbuat nyata. Tidak hanya dalam karya jurnalistik tapi juga dalam bentuk kegiatan sosial lainnya.
“Jurnalisme itu kan harus membela kaum lemah. Namun kami juga akan lakukan dalam cara yang lain selama kami mampu,” tegas dia.
Dia berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi korban.
“Meskipun tidak seberapa minimal sedikit membantu kebutuhan mereka,” harap dia.
Sementara salah seorang korban bencana banjir bandang, Ibu Sari mengaku senang banyak yang peduli terhadap korban bencana alam di tempat tinggalnya.
“Terima kasih ya cong, semoga mendapatkan ganti dari Allah,” kata dia.
Dia juga mendoakan PWI Bondowoso dan semua yang telah berdonasi mendapatkan balasan terbaik.
Sari merupakan salah seorang janda yang hidup berdua bersama saudaranya yang juga seorang janda. Mereka berdua jadi buruh tani dan buruh di hutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka juga memelihara ternak orang lain dengan sistem bagi hasil. (*)