KETIK, PAGAR ALAM – Pemerintah Kota Pagaralam meresmikan Rumah Mroduksi Kopi Ringkeh yang dibangun di desa Tebat Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Rabu (21/8/24).
Rumah Produksi Kopi Ringkeh merupakan program PT Pusri dalam melakukan pemberdayaan masyarakat yang memiliki nilai pada lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Vice Presiden LH PT Pusri, KM Yusuf Riza mengatakan, program ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat berbasis Creating Shared Value (CSV). Program ini memiliki nilai bersama untuk perusahaan dan masyarakat penerima manfaat.
"Bantuan ini untuk pemberdayaan masyarakat, untuk meningkatkan usaha pelaku UMKM," katanya.
Melalui program ini, ia mengharapkan adanya dukungan dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah setempat agar dapat menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Kota Pagar Alam sehingga dapat berkelanjutan.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi kopi asal Pagaralam yang sudah terkenal di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, Asisten II Sekretaris Daerah Kota Pagaralam, Dawam SH mengatakan, kopi sudah menjadi komoditas utama Kota Pagaralam.
Ia mendukung adanya inisiasi untuk membangun rumah produksi kopi sebagai upaya untuk mendukung perekonomian masyarakat.
"Kolaborasi ini sangat diharapkan pemerintah kota Pagaralam karena telah mendukung perekonomian usaka kecil menengah," ucap dia.
Produksi 1 Ton Bubuk Kopi Per Tahun
Rumah Produksi Kopi Ringkeh menargetkan untuk bisa menghasilkan sebanyak 1 ton bubuk kopi dalam setahun pertama mereka berdiri.
Akan tetapi, untuk saat ini mereka baru bisa mengolah sebanyak 15 kg biji kopi per hari yang akan menghasilkan kurang lebih 10 kg bubuk kopi.
Hal tersebut diterangkan pengurus rumah produksi Kopi Ringkeh, Aidil. Ia menjelaskan, hal ini berkenaan dengan izin operasional rumah produksi tersebut yang masih dalam proses.
"Kita targetkan di tahun pertama ini bisa menghasilkan 1 ton bubuk kopi. Sekarang ini masih bertahap, kita masih mengupayakan izin operasional rumah produksi," jelas dia.
Dalam produksinya, mereka akan menampung biji-biji kopi yang dipanen oleh masyarakat sekitar dari hutan adat yang mereka kelola. Rumah Produksi Kopi Ringkeh menghasilkan bubuk kopi berjenis robusta.
Selain memproduksi bubuk kopi, mereka juga memanfaatkan hasil alam lainnya untuk dijadikan produk olahan, seperti teh dari kulit kopi, sabun berbahan dasar kopi, dan minyak badan dari kopi.
Produk-produk itu mereka perjualbelikan langsung kepada para peminatnya dengan harga bervariatif.(*)