KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh warganya.
Di tengah tantangan keterbatasan lahan, Pemkot Surabaya berhasil membangun tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas pendidikan yang merata.
Tiga sekolah baru tersebut dibangun di wilayah yang sebelumnya kekurangan fasilitas pendidikan tingkat menengah pertama.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, menjelaskan bahwa pembangunan ini telah melalui proses perencanaan yang matang dan sudah disepakati dengan warga setempat terkait status lahannya.
"Lokasinya di Medokan Ayu, Warugunung, dan Tambak Wedi. Ini sudah clear lahannya dan siap untuk dilanjutkan konstruksinya,” kata Irvan pada Selasa, 1 Juli 2025.
Irvan menegaskan bahwa keterbatasan lahan tidak menjadi halangan bagi Pemkot dalam memberikan layanan pendidikan yang layak bagi seluruh anak-anak Surabaya.
Pemkot terus berinovasi dalam mencari lahan-lahan potensial serta menjalin komunikasi aktif dengan warga agar proses pembebasan lahan berjalan lancar.
“Kebijakan kita, kalau memungkinkan dibangun sekolah baru, ya dibangun. Tapi kalau tidak ada lahannya, minimal Dispendik tambah rombel (ruang belajar) di sekolah yang sudah ada,” jelas Irvan.
Irvan menyebut pembangunan tiga sekolah ini menggunakan skema efisien, namun tetap memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana belajar. Anggaran pembangunan sebanyak Rp20 miliar.
Anggaran ini telah dimasukkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun berjalan.
Irvan menegaskan bahwa pembangunan fisik sekolah hanyalah satu bagian dari ekosistem pendidikan. Pemkot juga memastikan kesiapan tenaga pendidik dan sarana pendukung sebelum sekolah resmi beroperasi.
“Sekolah bisa dibangun, tapi tantangan berikutnya adalah menyediakan guru-guru dan peralatan sekolah yang memadai. Dinas Pendidikan akan menyiapkannya paralel dengan proses pembangunan,” pungkasnya. (*)