KETIK, KEDIRI – Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggelar apel kesiapsiagaan bencana menghadapi dampak bencana banjir di kawasan Bendung Gerak Waruturi Kediri, Jawa Timur, Selasa (5/11/2024). Apel tersebut diikuti ratusan pasukan gabungan Pemrov Jatim dan hadirnya berbagai peralatan penanggulangan bencana.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono, mengatakan apel siaga itu bagian dari kesiapsiagaan yang memang wajib dilakukan Pemprov Jatim.
"70 persen kita bisa menghadapi risiko bencana ada di kesiapsiagaan, maka baik apel siaga, kemudian peningkatan kapasitas, simulasi gladi lapangan, dan juga pengecekan alat itu penting. Karena nanti ketika terjadi tanggap darurat maka tinggal mengaktivasi teman-teman pasukan sudah siap," kata Adhy.
Adhy mengatakan, hujan lebat mulai mengguyur sejumlah daerah di Jawa Timur. Bahkan, hujan lebat tersebut disertai angin puting beliung mengakibatkan pohon-pohon tumbang dan rumah rusak.
Ia mengakui bahwa wilayah Jawa Timur masuk dalam kategori rawan bencana alam banjir dan angin puting beliung. Namun selama lima tahun upaya kesiapsiagaan Pemprov Jatim mengupayakan agar indeks risiko bencana agar menurun drastis.
"Dan kita akhirnya bisa melihat Jawa Timur berubah dari 5 tahun yang lalu yang beresiko tinggi sekarang menjadi indeks risiko sedang," jelasnya.
Menurut dia, upaya penurunan angka indeks risiko bencana terus dilakukan setiap tahun. “Mungkin kita tidak bisa menghindar, bencana bencana pasti ada karena musimnya memang sudah ada. Tinggal bagaimana kesiapan siaga personel, peralatan, dan masyarakat untuk edukasi melalui komunitas-komunitas,” tambahnya.
Ia mengimbau, kepada jajaran Pemprov Jatim agar selalu berkolaborasi dan bersinergi dengan instansi lain dalam penanggulangan bencana. “Kita harus berkolaborasi bersinergi bekerja sama dengan pihak lain terutama ada balai-balai sungai, kemudian ada dari PU, Pemerintah Kabupaten kota dan juga mitra-mitra lain yang memang ada di masyarakat,” tutupnya.
Dalam kesempatan apel kesiapsiagaan bencana menghadapi dampak bencana banjir di Kediri, Adhy juga berkesempatan meninjau perlengkapan dan alat kesiapsiagaan El nino dan Banjir meliputi dapur umum , tenda darurat pengungsi, eksavator, dump truck, perahu karet, dan truck penyelamat. Ia juga meninjau demo simulasi pembersihan sedimentasi sungai yang dilakukan menggunakan Excavator Amfibi.
Sebagai bagian dari rangkaian apel kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana ini, Adhy Karyono juga melakukan penanaman bibit Pohon Tabebuya dan penebaran 20.000 benih ikan yang terdiri dari ikan wader, baderbang, nilem, sengkaring, dan muraganting.