KETIK, MAGETAN – Pemuda Batak Bersatu (PBB) Magetan mendatangi Kantor Desa Pesu, Kecamatan Maospati pada Senin, 10 Februari 2024.
Maksud kedatangan perwakilan Pemuda Batak Bersatu tersebut adalah bentuk pernyataan sikap atas viralnya kejadian tukang sayur ethek yang dilaporkan oleh Bitner Sianturi. Diketahui, Bitner Sianturi merupakan warga keturunan Batak.
Jaken Benekditus Sinurat yang merupakan Ketua PBB Magetan turut menyampaikan keprihatinan atas kegaduhan yang terjadi.
"Kami Persatuan Batak Bersatu turut prihatin atas kegaduhan yang terjadi, serta kami memberikan dukungan terhadap Pemdes, TNI, serta Polri," jelasnya.
Penyataan Jaken tersebut juga merupakan bentuk keselarasan PBB terhadap Pemerintah Desa berserta TNI dan Polri, serta meminta masyarakat untuk mengambil sikap positif dalam mengambil masalah ini.
"Kami sendiri juga tidak sependapat dan tidak membenarkan tindakan yang dilakukan oleh Sdr. Bitner Sianturi," tegas Jaken.
Ia menambahkan bahwa setiap warga negara berhak mencari kehidupan yang layak dengan menggunakan potensi yang ada.
Lebih lanjut, Jaken mengatakan bahwa mendukung penuh Pemdes dan pedagang ethek serta berharap Pengadilan Negeri Kabupaten Magetan untuk memberikan keputusan yang seadil-adilnya.
"Dengan segala kerendahan hati, kami harap rekan-rekan kami pedagang ethek kami meminta maaf serta untuk menahan diri dan tidak membesar-besarkan permasalahan ini," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Pesu yaitu Gondo mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PBB.
"Terima kasih kepada Pemuda Batak Bersatu yang telah hadir serta mendukung penuh langkah kami dalam menghadapi masalah ini," jelas Gondo.
Sementara itu, Plt. Camat Maospati, Arif Prabowo Sukoco, yang merupakan perwakilan Pemerintah Daerah (Pemda) Magetan juga menyampaikan terima kasih atas kedatangan perwakilan Pemuda Batak Bersatu.
"Terima kasih banyak kepada Pemuda Batak Bersatu yang telah hadir, kami harap masalah ini cepat selesai hingga tidak melebar kemana-mana," tuturnya.
Masih kata Arif, ia menyampaikan bahwa cukup sekali ini saja masalah ini terjadi.
"Pemerintah Magetan juga berharap cukup sekali ini saja masalah ini terjadi dan menjadikan pelajaran bagi kita semua, bahwa mencari nafkah lewat apapun itu sah dan tidak ada yang dirugikan asalkan halal," tandasnya.(*)
