KETIK, PALEMBANG – Kreativitas digital anak muda Palembang yang kerap menghidupkan Jembatan Ampera melalui konten TikTok sempat terusik. Sabtu malam, 10 Mei 2025 lalu, petugas gabungan dari Satpol PP dan Dishub Palembang membubarkan aktivitas sekelompok TikTokers yang asyik membuat konten di atas ikon kebanggaan Wong Kito.
Namun, Keken Bintaro, perwakilan dari Komunitas Konten Kreator Ampera Palembang, meluruskan kabar yang beredar. la menegaskan bahwa tindakan petugas bukanlah pembubaran aktivitas mereka, melainkan penertiban kendaraan yang terparkir di Jembatan Ampera.
"Berita yang beredar seolah kami ini pengganggu dan dibubarkan. Saya sangat menyayangkan narasi seperti itu. Faktanya, saat itu hanya penertiban kendaraan saja," ungkap Keken saat dikonfirmasi pada Rabu, 14 Mei 2025.
Lebih lanjut, Keken menjelaskan dilema parkir yang mereka hadapi. Pemerintah Kota Palembang memang menyediakan area parkir motor di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB), namun hanya beroperasi hingga pukul 23.00 WIB tanpa penjagaan setelahnya.
Maraknya kasus pencurian motor di kawasan tersebut membuat para kreator konten ini memilih memarkirkan kendaraan mereka di trotoar Jembatan Ampera sebagai langkah antisipasi.
"Memang motor kami parkir di trotoar, tapi tidak sampai memakan bahu jalan. Jadi, tidak mengganggu lalu lintas di atas Ampera," tegasnya. la justru menyoroti kebiasaan pengunjung Ampera yang kerap memarkir kendaraan di bahu jalan, meskipun hanya sebentar.
"Kalau mereka parkir di bahu jalan memang bikin macet, tapi kami tidak punya wewenang melarang. Paling hanya bisa menegur saja," ujarnya.
Keken juga membantah tudingan bahwa keberadaan mereka mengganggu pejalan kaki. Sebaliknya, ia mengklaim bahwa kehadiran komunitas TikTokers justru menciptakan rasa aman di sekitar Jembatan Ampera, terutama pada malam hari.
"Sejak kami sering berkumpul dan live di sini, tidak pernah terdengar ada gangguan keamanan seperti pemerasan, jambret, copet, bahkan begal. Ampera jadi lebih ramai dan wisatawan pun merasa aman," ujarnya.
Alasan utama para TikTokers memilih Jembatan Ampera sebagai lokasi syuting adalah potensi ikonik jembatan tersebut dalam mempromosikan Kota Palembang melalui media sosial. Respon dari para penonton pun sangat positif.
"Banyak perantau asal Sumsel yang senang melihat suasana Ampera saat kami live. Bahkan, tidak sedikit yang jadi tertarik datang ke Palembang setelah melihat live kami dan ingin merasakan langsung keindahan Ampera di malam hari," cerita Keken.
la menambahkan, "Kami bisa saja pindah ke lokasi lain seperti Kambang lwak Park, tapi itu tidak seikonik Ampera. Palembang itu identik dengan pempek dan Jembatan Ampera."
Keken mengungkapkan, malam penertiban itu istimewa karena kedatangan rekan-rekan konten kreator dari Lampung dan Jakarta yang tertarik dengan keunikan Jembatan Ampera sebagai latar belakang live TikTok.
"Mereka sengaja datang karena biasanya TikTokers lain live di lokasi yang biasa saja di daerah mereka. Sayangnya, pengalaman pertama mereka di sini jadi kurang mengenakkan," sesalnya.
Dengan semangat mempromosikan ikon kota, Keken berharap Pemerintah Daerah tidak menghambat kreativitas mereka. la bahkan meminta dukungan konkret dari Pemerintah Kota Palembang, seperti penyediaan Wifi gratis, akses listrik untuk mengisi daya ponsel, dan fasilitas parkir yang aman hingga dini hari.
"Sampai sekarang pun masih ada yang live TikTok di atas Jembatan Ampera. Tapi kami masih bingung soal parkir kendaraan. Semoga kejadian ini membuka mata pemerintah untuk memberikan solusi, agar kami bisa terus berkarya tanpa dianggap mengganggu kenyamanan publik," pungkasnya.(*)