KETIK, SURABAYA – Maraknya aksi unjuk rasa bela Palestina yang digelar oleh masyarakat, rupanya dijadikan ladang rejeki oleh beberapa orang. Salah satunya adalah Bonbon, pedagang asal Lampung yang rela datang jauh-jauh ke Kota Surabaya untuk meraup rejeki.
Ia mengaku seringkali datang ke berbagai acara unjuk rasa bela Palestina. Dalam sekali event dirinya bisa meraup omset antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta rupiah tergantung banyaknya massa yang mengikuti unjuk rasa.
"Ya untuk omsetnya sih gak pasti ya. Kalau massanya banyak ya dapatnya banyak," jelasnya saat ditemui di depan Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/11/2023).
Lebih lanjut saat berjualan, atribut bendera merupakan item yang paling sering dicari. Selain itu juga ada syal yang bermotifkan bendera Palestina. Untuk harganya sendiri berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung item yang dipilih. Syal merupakan item yang paling mahal, sedangkan bendera kecil adalah yang paling murah.
Bonbon saat melayani salah seorang pembeli. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
"Ini ada stiker, bendera kecil, bendera besar dan syal. Yang paling mahal syal karena bahannya tebal. Klo bendera kecil yang paling murah," tambahnya.
Kendati ramai pembeli, tidak otomatis Bonbon langsung meraup cuan besar. Sebab, ia masih harus berbagi untung dengan pemilik barang. Hal ini karena barang yang dijualnya merupakan milik orang lain. Keuntungan yang diambil untuk tiap barang juga berbeda beda. Mulai dari Rp 4 ribu hingga Rp 15 Ribu.
"Inikan ambil di orangnya jadi untungnya harus dibagi antara modal dan keuntungan," tuturnya.
Selain berjualan berbagai atribut Palestina, dirinya juga berjualan atribut sepak bola. Seperti klub-klub liga 1 dan juga timnas. Salah satunya timnas Indonesia, di momen piala dunia dirinya juga mencoba peruntungan dengan berjualan atribut timnas Indonesia.
"Ya kalo gak ada demo, ya jualan baju klub sepak bola Indonesia. Ya liat apa saja yang ramelah," pungkasnya. (*)