KETIK, SURABAYA – Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Batu Univiersitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bersama Unicef membuka layanan konsultasi gizi dan publikasi berbagai produk unggulan Unusa. Hal ini dilakukan lantaran banyak anak masih menjadi beban bagi negara Indonesia, salah satunya adalah pada masalah gizi salaah satunya masalah stanting.
"Perlu adanya upaya kolaborasi antara dunia akademik dengan praktisi dalam menyelesiakan masalah tersebut. Sehingga Unusa berkolaborasi dengan Unicef menjadikan prioritas masalah gizi anak untuk segera diselesiakan," ucap Rizki Amelia, Project Manager dalam kegiatan kolaborasi Unusa Unicef, Kamis (7/9/2023).
Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian pelatihan deteksi dini berupa orientasi pita Lingkar Lengan Atas (LiLA) pada kader dan pengasuh. Kemudian program kedua adalah sosialisasi pemberian makanan bayi dan anak pada kader posyandu.
"Kami juga melakukan aksi bergizi pada remaja khususnya di sekolah melalui pelatihan pada Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) di Jawa Timur," ucap Rizki.
HAN di Batu sendiri dilaksanakan dengan melibatkan 2000 anak seluruh Jawa Timur. Pada kegiatan tersebut booth Unusa juga didatangi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Tim Unusa menyampaikan berbagai program yang sudah dilaksankaan dalam upaya penyelesaian masalah gizi pada anak. "Selain itu tim juga menyampaikan buku resep MPASI dan piring yang berisi informasi mengenai gizi seimbang (Isi Piringku)," ucap Rizki.
Rizki mengatakan hadirnya Unusa dalam HAN di Batu memberikan berbagai program gizi anak sekaligus menunjukkan bahwa Unusa terlibat aktif dalam berbagai kegiatan penyelesaian masalah gizi anak.
“Harapannya dengan adanya kegiatan tersebut dapat memberikan motivasi kepada seluruh kampus untuk juga terlibat dalam berbagai program penyelesaian masalah gizi anak yang sampai saat ini masih menjadi tugas besar pemerintah," pungkas Rizki. (*)