KETIK, SIDOARJO – Partai Kebangkitan Bangsa membuat jantung partai-partai lain berdebar-debar. Tinggal hitungan jam pendaftaran cabup dan cawabup ke KPU Sidoarjo, kabar kepastian rekomendasi partai peraih 15 kursi DPRD Sidoarjo masih simpang siur. Justru santer kabar Ketua DPC PKB Sidoarjo H Subandi pamitan secara lisan mundur dari ketua DPC PKB.
Kabar mundurnya H Subandi itu disikapi oleh jajaran pengurus DPC PKB. Para wakil ketua dan sekretaris Dewan Tanfidz maupun Dewan Syuro menggelar rapat dadakan pada Kamis (29/8/2024). Rapat memutuskan menujuk Plt Ketua DPC Abdillah Nasih dan Sekretaris Syihabuddin (sebelumnya sekretaris DPC dan wakil sekretaris DPC PKB Sidoarjo).
Abdillah Nasih seusai rapat DPC PKB Sidoarjo menjelaskan, pengumuman pengunduran diri Subandi itu disampaikan secara lisan. Kewenangan memutuskan menyetujui atau tidak pengunduran itu dikatakan Abdillah Nasih merupakan wewenang DPP PKB.
’’Sampai hari ini kami belum menerima secara resmi surat pengunduran diri (Subandi). Berdasar instruksi DPP, kami menggelar rapat pleno untuk pencalonan bupati dan wakil bupati Sidoarjo nanti malam,’’ kata Abdillah Nasih.
Kabar yang santer beredar menyebutkan, H Subandi memilih mundur dari ketua DPC PKB karena menolak dicalonkan sebagai bupati berpasangan dengan Amir Aslichin (Mas Iin) sebagai bacawabup. Padahal, rekomendasi DPP PKB resmi menunjuk pasangan Subandi-Amir Aslichin untuk berlaga di Pilkada 2024.
Di sisi lain, H Subandi sebagai ketua DPC PKB telah menjalin koalisi dengan Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. Pasangan calon yang diusung ialah Hj Mimik Idayana yang kini menjabat ketua DPC Partai Gerindra Sidoarjo.
Begitu pula Mas Iin yang telah dicalonkan oleh PDIP, PAN, PKS, dan Partai Nasdem. Pasangannya adalah Edi Widodo dari PDIP. Kedua pasangan calon itu juga berencana mendaftarkan diri pada Kamis (29/8/2024) ke KPU Sidoarjo.
Belum diperoleh keterangan apakah Mas Iin menolak atau bersedia dipasangkan dengan H Subandi sebagai cawabup. Yang pasti H Subandi memutuskan enggan berduet dengan putra pertama mantan Bupati H Saiful Ilah tersebut.
Jadi, hingga Kamis siang, belum ada kepastian siapa calon bupati dan calon wakil bupati dari PKB. Belum ada kabar lagi tentang turunnya rekom baru DPP PKB tentang surat rekom pengganti Cabup H Subandi dan Cawabup Mas Iin.
Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo H Usman MKes menyatakan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati dari PKB di Pilkada Sidoarjo belum diputuskan.
’’Untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati dari PKB sampai sekarang belum kami terima. Semua masih ada di DPP. Tapi, pasti ada calon dari PKB,’’ H Usman saat mendampingi Abdillah Nasih.
H Usman sendiri menyatakan dirinya siap saja jika memang ditugaskan partai untuk maju dalam pilkada. Sebagai kader partai, dirinya harus siap ditempatkan di mana saja.
’’Sebagai kader partai, ditugaskan di mana saja harus selalu siap,’’ ucap H Usman.
Mantan ketua DPRD Sidoarjo itu mengatakan, dalam mengusung calon, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pasti memiliki perhitungan yang cermat. Semua itu mempunyai kalkulasi. Karena target PKB adalah menang.
’’Untuk menang, maka harus dipetakan siapa yang berpotensi untuk menang itu,’’ ungkap H Usman.
Figur H Usman sendiri sudah dikenal luas oleh publik. Selain sudah running untuk maju Pilkada Sidoarjo 2024 lebih dulu. H Usman juga mendaftar secara resmi sebagai calon bupati di Desk Pilkada DPC PKB Sidoarjo. Seperti H Subandi dan Mas Iin. Ada pula pendaftar-pendaftar lain.
Tidak hanya itu. Sosok H Usman juga dikenal sangat dekat dengan Ponpes Bumi Sholawat. Notabene Bumi Sholawat juga punya peran penting dalam dinamika politik di Sidoarjo.
Untuk rencana berkoalisi atau tidak, Abdillah Nasih menyatakan PKB Sidoarjo masih menunggu keputusan DPP PKB tentang siapa calon yang akan diusung. Yang mengusung apakah PKB tunggal atau gabungan partai, DPC masih menunggu petunjuk dari DPW dan DPP PKB.
’’Karena semua yang berkaitan dengan pilkada itu kewenangan dari DPP PKB,’’ tambahnya. (*)