KETIK, HALMAHERA SELATAN – Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan Aswin Adam merespon laporan terkait banjir bandang yang menggenangi sejumlah pemukiman warga di Desa Oha Kecamatan Gane Barat.
Menurut Aswin, laporan tersebut baru diketahuinya setelah meninjau langsung banjir yang terjadi di desa Balitata, tetangga desa Oha.
Dari hasil laporan warga, Aswin mengungkapkan, peristiwa banjir yang menerpa desa Oha lambat dilaporkan karena terkendala jaringan telekomunikasi.
"Di desa Oha nyatanya lebih parah banjirnya. Di setiap ujung Desa Oha ada sungai besar. Baru masuk laporannya karena jaringan hilang," kata Aswin saat meninjau langsung banjir di Desa Balitata Jumat 24 Januari 2025.
Kepada wartawan Ketik.co.id, Aswin mengaku telah mengutus tim untuk mengidentifikasi dampak atas banjir yang terjadi di desa Oha.
Dari hasil identifikasi timnya, Aswin menyebut, kerusakan akibat banjir di Desa Oha cukup memprihatinkan.
Sesuai laporan tim BPBD yang diterima Aswin, sebanyak 52 rumah warga desa Oha tergenangi banjir. Untuk itu, Aswin katakan, akan menindaklanjuti melalui rapat dengan beberapa pihak terkait dalam waktu dekat.
Lebihnya Aswin sampaikan, luapan sungai yang mengakibatkan banjir antara desa Oha dan desa Balitata, merupakan luapan sungai yang terpecah menjadi dua bagian yang menghubungkan sungai di desa Oha dan Balitata.
"Sementara ini kita rampungkan dulu hasil dari identifikasi tim lapangan. Setelah itu kita akan bicarakan melalui rapat dengan beberapa pihak melalui Komisi III DPRD.
"Luapan banjir membelah sungai menjadi dua bagian hingga banjir saling terhubung antara dua desa," terangnya.
Aswin berharap, warga dua desa yang terdampak banjir yakni desa Oha dan Balitata agar tetap waspada akan banjir, menunggu keputusan rapat selanjutnya.
"Ini semua nanti kita rapatkan dulu sesuai mekanisme. Jadi warga kedua desa ini harus tetap waspada karena lokasi desa dekat dengan sungai," pungkasnya. (*)