Ponpes Badrul Ulum Al-Islami Sinapeul, Sempat Vakum Sejak Berdiri 107 Tahun Lalu

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

2 Maret 2025 03:52 2 Mar 2025 03:52

Thumbnail Ponpes Badrul Ulum Al-Islami Sinapeul, Sempat Vakum Sejak Berdiri 107 Tahun Lalu Watermark Ketik
Ponpes Badrul Ulum Al-Islami Sinapeul. (Foto:Iwa/Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Pondok Pesantren Sinapeul Badrul Ulum Al-Islami, di Kampung Sinapeul, RT 01 RW 08, Desa Mekarjaya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi salah satu ponpes tertua di Kabupaten Bandung, bahkan di Indonesia. Usianya kini sudah 107 tahun.

Didirikan tahun 1918 oleh KH. Muhammad Amin Siroj sepulang dari Ponpes Darussolihin Cibangban Kabupaten Garut Jawa Barat waktu itu.

"Waktu mulai didirikan tahun 1918 itu, ajaran agam Islam di Kecamatan Pacet belum merata. Masih banyak masyarakat yang bisa sholat dan berwudhu. Akhirnya, kakek saya, Mama Sepuh Amin Siroj terus berdakwah mengajarkan solat ke tiap kampung di Pacet sampai ke Cihawuk Kecamatan Kertasari," tutur Pimpinan Ponpes Sinapeul Badrul Ulum Al-Islami, KH. Masluh Rifqon Sakandari.

Saat itu, tutur Masluh, banyak para jawara, para dukun, termasuk para seniman ronggeng yang mulai mengikuti ajaran dari Mama Sepuh Amin Siroj, sehingga Pesantren Sinapeul pun jadi makin membesar. Para santri daerah lain pun mulai berdatangan seperti dari Karawang, Cimahi untuk mondok di Ponpes Sinapeul.

Sepeninggal Muassis Awwal Sinapeul (alm.) KH. Amin Siroj yang wafat pada tahun 1973, Ponpes Sinapeul dilanjutkan oleh putra sulungnya yaitu (alm.) KH. Hasbullah. Pada masa ini, Ponpes Sinapeul sempat vakum karena kondisi waktu itu sedang tidak stabil dengan munculnya gerombolan DI/TII. Sampai KH Hasbullah pun wafat pada tahun 1993, bertepatan 27 Syawal 1414H. 

Dalam perjalanan sejarahnya ponpes ini berganti nama  menjadi Ponpes Badrul Ulum Al-Islami. Namun hingga kini, nama Sinapeul terus diabadikan menjadi nama sebuah kampung di Pacet.

Ceritanya, pada Juli 1993, tepatnya 100 hari sepeninggal (alm.) KH. Hasbullah, Ponpes Sinapeul selanjutnya dikelola salah seorang cucu dari (alm.) KH. Amin Siroj yaitu KH. Masluh R Sakandari, putera ke-2 dari pasangan KH. Ahmad dan (almh.) Hj. Oom Rohmah. 

Foto KH. Masluh Rifqon SakandariKH. Masluh Rifqon Sakandari

KH Masluh merintis lagi Ponpes Sinapeul. Dalam mengelola ponpes, KH Masluh dibantu oleh sanak saudara, keluarga, serta cucu dari keluarga besar Ponpes Sinapeul. Sampai dibangunkan asrama atau kobong untuk modoknya para santri dan santriwati.

Atas kesepakatan dan persetujuan dari seluruh pihak keluarga besar beserta para alumni senior angkatan pertama Ponpes Sinapeul, pada tahun yang sama, tahun 1993 M / 1414 H, Ponpes Sinapeul berganti nama menjadi Ponpes Badrul Ulum Al-Islami. Hingga resmi berbadan hukum dengan terbentuknya Yayasan Pondok Pesantren Badrul Ulum Al-Islami pada tahun 1998. Dari sinilah, di bawah pimpinan KH Masluh, Ponpes Badrul Ulum mulai merekrut lagi para santri yang sudah mulai habis.

Ponpes Badrul Ulum menjadi salah satu ponpes yang sangat memegang teguh pada asas-asas pemahaman Ahlussunnah Wal Jamaah yang diajarkan oleh para ulama terdahulu. Selain tetap berpegang teguh dalam tradisinya, menjadi Ponpes Salafiyah yang kental dengan pendidikan kemandirian terhadap santri-santrinya.

Sejalan dengan prinsip tersebut dan tanpa menghilangkan karakteristik aslinya sebagai lembaga ponpes yang berbasis Kitab Kuning Salafi (al-Kutub al-Turatsiyah), Ponpes Badrul Ulum terus berupaya melakukan berbagai langkah-langkah konkret, demi terwujudnya proses pengembangan arah pendidikan di ponpes untuk melahirkan generasi muslim yang berkompeten dan berakhlak mulia.

Selain itu juga sebagai sikap responsif terhadap kemajuan zaman, termasuk terjadinya perubahan pola pikir dan kultur budaya sosial kemasyarakatan saat ini. Maka pada tahun ajaran 2019-2020, Yayasan Ponpes Badrul Ulum Al-Islami membuka cabang ponpes dengan berbasis Teknologi Informasi Qur’ani (TIQ), yaitu Lembaga Pendidikan Modern Wadil Quro.

Nama Wadil Quro adalah nama salah satu kota di Madinah. Nama ini diplilih karena secara historis-filosofis untuk meneladani kegigihan perjuangan Baginda Rasulullah SAW, dalam upayanya mengembangkan dan menyebarluaskan ajaran agama Islam ke daerah-daerah yang masih dikuasai oleh kaum Yahudi pada jamannya. Salah satu di antaranya daerah Wadil Quro yang terletak di Kota Madinah.

Sistem pendidikan yang terintegrasi (perpaduan pendidikan pesantren dan sekolah umum), juga termasuk salah satu program yang telah diselenggarakan oleh Yayasan Pondok Pesantren Badrul Ulum Al-Islami pada tahun-tahun ajaran sebelumnya. 

Sekolah Menengah Pertama (SMP) As-Siroji dan Madrasah Aliyah (MA) As-Siroji yang masing-masing telah berstatus “Terakreditasi”, adalah di antara lembaga pendidikan formal sekolah yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Pondok Pesantren Badrul Ulum Al-Islami, yang mewajibkan setiap siswa/i nya mengikuti program pendidikan di ponpes. Di antara lembaga pendidikan formal lainnya adalah SMP Multazam dan TK Baiturrosyad, yang sama-sama telah berstatus “Terakreditasi”.(*)
 

Tombol Google News

Tags:

ponpes Pesantren Pondok pesantren sinapeul badrul ulum Satri Ngabuburit #ngetik Ramadhan