Potensi Idul Fitri Bertemu dengan Nyepi 2025, Bali Jadi Saksi Toleransi Umat Beragama

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

18 Januari 2025 16:15 18 Jan 2025 16:15

Thumbnail Potensi Idul Fitri Bertemu dengan Nyepi 2025, Bali Jadi Saksi Toleransi Umat Beragama Watermark Ketik
Pelaksanaan Nyepi yang berpotensi bebarengan dengan Idul Fitri 2025. (Foto: Rihad/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Perayaan Idul Fitri dan rangkaian Nyepi berpotensi dilaksanakan secara berdekatan pada tahun 2025. Hal tersebut membuat Bali kembali menjadi saksi toleransi antar umat beragama.

Berdasarkan perhitungan Muhammadiyah dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada 30 Maret 2025. Sedangkan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024 Hari Nyepi 2025 jatuh pada 29 Maret 2025.

Namun Nyepi sendiri memiliki beberapa rangkaian, mulai dari Upacara Melasti, Tawur Kesanga, Pengrupukan atau Mecaru, Nyepi, hingga Ngembak Geni. Hari Raya Nyepi, khususnya saat Catur Brata Penyepian berlangsung selama 24 jam mulai pukul 06.00 hingga 06.00 keesokan harinya.

Hal tersebut membuat adanya potensi pertemuan antara Hari Raya Nyepi dengan Hari Raya Idul Fitri du tahun 2025 jika menggunakan perhitungan dari Muhammadiyah.

Salah satu warga Kota Malang yang sudah tinggal 24 tahun di Denpasar, Bali menceritakan pengalaman tentang indahnya toleransi antar umat beragama di pulau yang mayoritas beragama Hindu. Terlebih di tahun 2023 kemarin, pelaksanaan Hari Raya Nyepi juga bertepatan dengan 1 Ramadhan.

"Toleransi umat bagus banget. Pas Nyepi kita tidak dilarang ke masjid tapi emang gak boleh mengganggu. Misalnya gak boleh pakai motor, atau pengeras suara," ujarnya, Sabtu 18 Januari 2025.

Saat itu terdapat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang menjembatani dialog antara Muslim dan Hindu. Kondisi tersebut menjadikan pelaksanaan dua hari suci umat beragama tetap berjalan kondusif.

"Orang Bali gak ada masalah saat kita Ramadahan, dan kita juga tidak pernah dipersulit. Tetangga saya itu ada haji dan juga kasta Brahmana, kami sudah biasa kerja bakti. Bahkan saat salat Jumat juga biasa dijaga oleh Pecalang," katanya.

Saat hajatan, masyarakat Bali selaku tuan rumah sering menyediakan sajian khusus yang dapat dinikmati dengan tenang oleh tamu muslim, misalnya makanan halal.

"Saya pernah diundang di kampung pinggir laut juga diperlakukan sama, ada sajian khusus. Itu contoh bahwa mereka sangat menghormati tamunya," kata pria yang berprofesi sebagai Kontraktor dan Developer.

Ia berharap toleransi tetap dijaga dan tidak mudah terprovokasi pada ujaran kebencian yang hanya memecah belah persatuan antar umat beragama. Dengan demikian kesakralan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025 tetap terjaga.

"Saya juga berharap pemerintah tetap memikirkan regulasi nanti, karena saat Idul Fitri, akan banyak masyarakat yang mudik. Sehingga tetap bisa kondusif dan tidak mengganggu rangkaian Nyepi nanti," tutupnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Nyepi 2025 Idul Fitri 2025 Toleransi bali Kota Malang