KETIK, HALMAHERA SELATAN – Perusahan tambang PT Wanatiara Persada peduli terhadap tenaga kesehatan (Nakes) di Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kepedulian tersebut ditunjukkan PT Wanatiara Persada dengan memberikan insentif kepada 20 Nakes di Kecamatan Obi pada Minggu, 19 Januari 2025 di aula Puskesmas Obi.
Pemberian insentif ini merupakan bagian dari program berkelanjutan perusahaan untuk mendukung layanan kesehatan masyarakat.
Corporate Social Responsibility (CSR) PT Wanatiara Persada, Siam Susanto menyampaikan, perusahan berharap insentif yang diberikan menjadi motivasi bagi Nakes honorer.
"Manajemen berharap pemberian insentif ini dapat bermanfaat dan juga memotivasi dalam bentuk dukungan bagi para nakes agar lebih konsisten dalam pelayanannya ke masyarakat," ujar Siam.
Siam menjelaskan, program pemberian insentif kepada tenaga kesehatan honorer ini telah berjalan lebih dari satu periode dan menjadi komitmen perusahaan dalam mendukung pelayanan kesehatan di wilayah operasionalnya.
Foto bersama Nakes Puskesmas Laiwui Obi dan Kepala Puskesmas. (Foto CSR PT Wanatiara Persada/Ketik.co.id)
Sementara itu, Kepala Puskesmas Laiwui, Sumarni Malang, S.Tr.Keb., mengapresiasi PT Wanatiara Persada. Dia mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi buat PT WP yang telah memperhatikan para nakes dan selalu mendukung kegiatan-kegiatan di Puskesmas," ungkapnya.
Sumarni bahkan menitip harapan kepada perusahaan agar dapat mendukung kegiatan lainnya, yakni Studi Tiru (Stuban) yang rencananya bakal dilaksanakan di Kota Manado pada Februari mendatang.
Apresiasi serupa juga disampaikan Direktur RSU Obi, dr. Diky Hardiyansyah. Menurutnya perhatian perusahaan ini sangat membantu sekaligus memotivasi para nakes di RSU.
"Ucapan yang sama kami sampaikan kepada PT WP yang telah banyak memberikan bantuan serta mendukung setiap program di RSU Obi," katanya.
Sementara itu, salah satu penerima insentif, Oma Lajira yang bertugas sebagai petugas gizi di Puskesmas Laiwui Obi mengungkapkan, harapannya agar ke depan kuota penerima insentif dapat ditambah. Pasalnya, masih ada beberapa tenaga kesehatan honorer yang belum menerima insentif.
"Torang (kita) semua yang mendapat insentif ini pasti bagi ke teman-teman honorer yang lain," kata Oma.
Perlu diketahui, kegiatan monitoring dan evaluasi ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fasilitas kesehatan setempat, termasuk Direktur RSU Obi dr. Diky Hardiyansyah, Kepala Puskesmas Sumarni Malang, S.Tr., dan Tata Usaha PKM Laiwui Sarmin Abudu, And.Kep., serta para tenaga kesehatan penerima insentif. (*)