KETIK, PEMALANG – Ratusan orang yang mengaku dari PWI-LS (Perjuangan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah) melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Kartini Kelurahan Petarukan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Minggu 26 Januari 2025.
Mereka (PWI-LS) menolak kehadiran Bahar bin Smith yang akan mengisi acara pengajian di Pondok Pesantren Darul Muta'alimin, Dusun Keboijo, Kelurahan Petarukan dalam rangka Isra Mi'raj pada Selasa (28/1/2025).
Ketua DPD PWI-LS Kabupaten Pemalang Wahyudin mengatakan tidak mempermasalahkan acara pengajiannya. Namun, yang ditekankan kehadiran penceramah Habib Bahar bin Smith karena dinilai cenderung provokatif dan memecah belah.
"Beliau cenderung provokatif. Cenderung orasinya mengajak perang, ini Pemalang sudah kondusif oleh sebab itu kami menolak kehadiran Bahar bin Smith," ujarnya kepada Wartawan usai unjuk rasa.
Selain kondusif, kata Wahyudin, saat ini masyarakat di Pemalang sedang menghadapi musibah seperti banjir, longsor hingga darurat sampah.
"Pemalang kota Ikhlas tapi kedatangan Bahar bin Smith di Pemalang tidak ikhlas," pungkasnya.
Ketua DPD PWI-LS Kabupaten Pemalang Wahyudin saat diwawancara usai aksi unjuk rasa (Foto: Slamet/ketik.co.id)
Pengunjuk rasa membubarkan diri sekitar pukul 11.00 wib. Saat berlangsung aksi damai ini berjalan kondusif dan dikawal ketat pihak Kepolisian setempat.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muta'alimin Muhammad bin Mubarok mengatakan akan tetap melaksanakan kegiatan pengajian dalam rangka Isra Mi'raj meskipun kehadiran Bahar bin Smith ditolak.
"Insya Allah akan tetap dilaksanakan," ucap Muhammad bin Mubarok saat ditemui di Pondok Pesantren Darul Muta'alimin.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muta'alimin Muhammad bin Mubarok saat ditemui di Rumahnya (Foto: Slamet/ketik.co.id)
Menanggapi penolakan kehadiran Bahar bin Smith oleh PWI-LS menurut Muhammad bin Mubarok bukan masalah keras dan lembutnya pembicara namun munculnya PKI gaya baru.
Dia menggambarkan Habib Syekh yang kemarin kemarin pernah ditolak di berbagai daerah itu karena ada yang adu domba.
"Terkait keamanan saya percayakan pada kepolisian. Bagi yang mau menyaksikan pengajian ya monggo (silakan) kalau tidak mau ya ngga apa-apa," ujarnya. (*)