KETIK, MALANG – Pemeritah Kota Malang sempat mewacanakan perubahan wajah pada bagian koridor Kayutangan Heritage. Namun, ternyata rencana tersebut urung direalisasikan di tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi. Menurut Baihaqi, masih diperlukan koordinasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait rencana tersebut.
“Belum di 2025, itu rencana ke depan. Paling tidak masuk di Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026. Nanti penganggarannya nanti bersama dengan OPD beserta tugas pokok dan fungsinya,” ujarnya, Jumat 21 Februari 2025.
Pemkot Malang sendiri telah menerima desain rancangan penataan koridor Kayutangan Heritage yang merupakan CSR dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Perubahan wajah Kayutangan Heritage sendiri bertujuan untuk semakin membuat pengunjung nyaman.
“Tujuannya memperindah pemandangan di Kayutangan sampai dengan kampungnya,” lanjutnya.
Dalam perubahan tersebut, akan dilakukan penataan terhadap area pedestrian agar dapat memberikan ruang terbuka yang lebih luas. Terlebih titik parkir juga telah disediakan sehingga parkir pinggir jalan sudah tidak lagi diterapkan.
“Jadi ruang terbuka di Kayutangan diperluas sehingga lebih nyaman, tempat parkir tidak di situ supaya pengunjung bisa lebih nyaman menikmati sepanjang kawasan Kayutangan,” katanya.
Sebagai informasi, kunjungan ke Kayutangan Heritage pada tahun 2024 telah mencapai 773.393 wisatawan. Dari jumlah tersebut, 488.429 berkunjung ke area koridor dan 284.964 lainnya ke kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan. (*)
