RS Hermina Bantah Tolak Pasien hingga Meninggal

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

12 Maret 2024 09:53 12 Mar 2024 09:53

Thumbnail RS Hermina Bantah Tolak Pasien hingga Meninggal Watermark Ketik
Rumah Sakit Hermina menyangkal tolak pasien. (Foto: situs resmi herminahospitals.com)

KETIK, MALANG – Manajemen Rumah Sakit Hermina membantah adanya upaya penolakan pasien bernama Wahyu Widianto (62), warga Jalan Temes Kota Malang.

Alih-alih menolak, Wakil Direktur RS Hermina Malang, Yuliningsih mengklaim petugas kesehatan tengah menyiapkan bed bagi pasien yang datang dengan becak motor itu.

Menurutnya pada Senin (11/3/2024) malam masih banyak pasien duduk yang menunggu giliran berobat. Selain itu terdapat upaya transfer pasien yang memakan cukup banyak waktu.

"Bukan berarti kami tidak menyiapkan, kami sedang menyiapkan saat itu tapi memang kondisi yang di IGD ini harus ditransfer karena ada pasien yang duduk juga," jelas Yuli, Selasa (12/3/2024).

"Jadi kondisi saat sore itu ada pasien duduk sebanyak 3-5 orang, kemudian ada pasien yang memang harus kita transfer tapi memang butuh waktu. Sehingga harus ada tempat tidur yang diturunkan," sambungnya.

Ia juga membantah tidak adanya pemeriksaan terhadap pasien. Terlebih para tim juga tengah menyiapkan tempat tidur yang dapat digunakan oleh pasien mengingat kondisi IGD saat itu sedang penuh.

"Memang IGD full dan tempat tidur rawat inap tidak bisa diturunkan dengan mudah. Jadi pasien itu sudah didatangi oleh dokter kami dan diperiksa di dalam bentor," katanya menambahkan.

"Ini memang seperti miss komunikasi karena memang dokter kami tidak memperkenalkan diri kalau dia dokter. Tapi artinya, dokter saya ada di tempat itu. Hasil pemeriksaannya memang pasien sudah koma," terang Yuli.

Menjawab persoalan keluarga pasien tidak dapat meminjam ambulan dari RS Hermina, Yuli mengatakan saat itu sudah dilakukan upaya menghubungi tim ambulan. Pasien pun memerlukan tempat tidur khusus supaya tidak memperberat kondisi pasien.

"Pihak kepala jaga sedang menghubungi tim ambulans tapi memang perlu waktu. Memang betul hal-hal seperti itu yang belum diinformasikan dan dikomunikasikan ke pasien," bebernya. 

"Dalam kasus ini, mohon dimengerti bahwa pasien memelukan tempat tidur khusus. Kita bisa saja resusitasi di lantai, tapi nanti akan memperberat kondisi pasien dan semakin dianggap tidak berperikemanusiaan," kata Yuli.

Menurutnya perlakuan yang diterima oleh keluarga disebabkan oleh adanya miss komunikasi. Namun pihaknya mengaku akan segera berkunjung ke kediaman korban.

"Penanganan pasien secara medis, kami sudah lakukan. Dari sisi penanganan fasilitas umum (fasum) juga kami sedang koordinasikan saat itu. Penanganan dari sisi administrasi juga sudah kami lakukan tapi kami tetap dari berkoordinasi untuk support medis dan fasum," lanjut Yuli.

"Nanti kalau gak ada administrasi, kami salah juga. Rencana kami hari ini juga akan berkunjung ke pihak keluarga," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

RS Hermina Rumah Sakit Hermina RS Hermina Sangkal Tolak Pasien Tolak Pasien Kota Malang