KETIK, SERANG – Rumor adanya intervensi Wali Kota terpilih Kota Serang Budi Rustandi terkait pemilihan Ketua DKM Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang menimbulkan pertanyaan publik.
Ini dikarenakan jika benar ada intervensi, maka pemilihan Ketua DKM menjadi seperti sebuah formalitas atau cuma permainan saja. Ini dikarenakan hasil akhir tetap bukan ada pada tim penilai, tapi dari pimpinan Kota Serang, yaitu Pj Wali Kota Serang.
Sayangnya, belakangan beredar kabar jika pimpinan yang dimaksud adalah wali kota terpilih Budi Rustandi, bukan Penjabat (Pj) Wali Kota Serang.
Namun, rumor tersebut langsung ditepis dan dibantah oleh pihak Yayasan Masjid Agung Ats-Tsauroh.
"Kata siapa wali kota terpilih ikut campur tangan? Tidak ada kaitannya dengan wali kota terpilih," ungkap Ketua Yayasan Masjid Agung Ats-Tsauroh Sanwani kepada Ketik.co.id,Senin, 13 Januari 2024.
Sanwani membeberkan, pemilihan Ketua DKM Masjid Agung tidak ada intervensi siapa pun. Dari 10 Kandidat, semuanya layak jadi pengurus DKM Masjid Agung Ats-Tsauroh.
"Tinggal siapa yang jadi ketuanya. Itu aja kan," ujar Sanwani.
Kata Sanwani, pemilihan Ketua DKM tersebut merupakan hak prerogratif panitia dan tim penilai.
"Masa tim penilai dan panitianya sudah ada profesor harus ada intervensi wali kota terpilih. Enggak lah. Kita percaya penuh kepada panitia dan tim penilai," tandasnya. (*)