KETIK, SLEMAN – Sebentar lagi di Kapanewon Cangkringan, Sleman akan ada kegiatan Hajad Dalem Labuhan Merapi. Tradisi rutin tahunan ini dalam rangka memperingati Tingalan Jumenengan Dalem atau ulang tahun kenaikan tahta Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dalam pelaksanaannya selama ini upacara labuhan Merapi tidak hanya dihadiri warga masyarakat setempat. Namun, masyarakat dari luar Yogyakarta juga banyak yang menghadirinya.
Hal tersebut dibenarkan Panewu Cangkringan Djaka Sumarsono saat dikonfirmasi, Selasa 21 Januari 2025.
Menurut Djaka karena kegiatan ini biasanya akan dihadiri massa cukup banyak, untuk itu perlu dibantu pihak TNI/Polri, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan para relawan.
"Pada tanggal 30 Januari 2025 dari Keraton Yogyakarta akan melangsungkan kegiatan labuhan di 3 titik, yakni di petilasan yang ada di Parangkusumo, Gunung Merapi dan Gunung Lawu," ungkapnya.
Djaka memaparkan rangkaian acara dan rute perjalanan rombongan Abdi Dalem dari Keraton Yogyakarta menuju lereng Merapi tepatnya di Petilasan Mbah Maridjan, Kinahrejo ,Umbulharjo.
Disebutkan rombongan Abdi Dalem dari Keraton singgah di Kapanewon Depok dilanjutkan ke Kapanewon Cangkringan untuk menyerahkan Uborampe Labuhan Merapi kepada Panewu Cangkringan. Uborampe tersebut kemudian diserahterimakan kepada Juru kunci Gunung Merapi untuk dikirab menuju Petilasan Kinahrejo.
Upacara penyerahan Uborampe Labuhan Merapi kepada Juru kunci Merapi dilakukan di Pendopo Kapanewon Cangkringan diiringi Tarian Penyambutan. Setelah dilakukan serah terima Uborampe Labuhan dilanjutkan persiapan Kirab menuju Kinahrejo di iringi sekitar 200 orang peserta kirab menggunakan armada Jeep.
Setelah itu Uborampe Labuhan diinapkan atau disemayamkan satu malam di petilasan Kinahrejo dan disemarakkan dengan wayangan.
Lalu pada esok harinya Jumat pagi 31 Januari 2025 Uborampe Labuhan dibawa naik ke Petilasan Srimanganti di tubuh Gunung Merapi oleh Tim dan Juru Kunci Gunung Merapi.
Sebagian dari 40 peserta rapat kordinasi Panitia Upacara Adat Tradisi Labuhan Merapi yang terdiri dari Panewu Cangkringan, unsur dari Polsek, Koramil, Kamituwo, tokoh budaya Cangkringan, relawan, Puskesmas dan KUA mengikuti . (Foto: Dok Djaka for Ketik.co.id)
Nah, terkait lancarnya kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah Cangkringan tersebut, pada Selasa 21 Januari 2025 dilakukan Rakor Panitia Upacara Adat Tradisi Labuhan Merapi di Pendopo Kapanewon Cangkringan yang diikuti oleh 40 peserta.
Mereka terdiri dari Forum Koordinasi Pimpinan Kapanewon (Forkompimkap) Cangkringan, Perwakilan Pamong dari 5 Kalurahan se-Kapanewon Cangkringan, Ketua SAR Cangkringan,
Perwakilan Puskesmas Cangkringan, Pejabat Struktural Kapanewon Cangkringan, KUA Cangkringan, Tokoh Budaya setempat, dan Perwakilan Juru Kunci Merapi.
"Kami dari pemerintahan mengajak mari kita dukung dan sengkuyung kegiatan tersebut. Agar kegiatan labuhan dari Keraton tersebut dapat berjalan dengan lancar," pesan Djaka Sumarsono.
Disebutkan kegiatan rakor di Kapanewon Cangkringan tersebut merupakan rapat yang terakhir. Sebelum adanya rapat koordinasi di Kelurahan Umbulharjo dalam waktu dekat ini.
Kirab Diiringi 30 Jeep
Sementara itu Misman salah satu perangkat Kalurahan Umbulharjo Cangkringan menambahkan, pada 30 Januari 2025 di Kapanewon Cangkringan juga akan dimeriahkan dengan Bregodo. Sementara untuk mengiringi kirab Uborampe Labuhan dari kantor Kapanewon ke petilasan Mbah Maridjan dari Kalurahan Umbulharjo akan menyiapkan kendaraan 30 buah Jeep.
Disebutkan, setelah dibawa di Petilasan Mbah Maridjan di dusun Kinahrejo, akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan diantaranya pentas seni fragmen, jathilan. Serta lomba tumpeng dan dimeriahkan warung UMKM yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Umbulharjo.
Sementara itu Kanit Samapta Polsek Cangkringan Ipda Sudarsono yang hadir mewakili dari Kapolsek Cangkringan dalam rakor tersebut menyatakan pihaknya sangat mendukung dan siap terlibat dalam pengamanannya.
Menurut Ipda Sudarsono kegiatan ini apabila dikemas dan dipromosikan sebagai kegiatan kebudayaan kepada warga masyarakat/pengunjung wisata akan berdampak kepada pelaku usaha di wilayah Kapanewon Cangkringan. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
"Kami juga mohon dukungan dan kerjasama dari unsur terkait, masyarakat dan relawan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan aman dan kondusif," pungkas Ipda Sudarsono. (*)
