Semangat Fajar Ramadhan, Atlet Catur Difabel Kota Malang yang Raih Perunggu Peparnas 2024

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

28 Oktober 2024 10:36 28 Okt 2024 10:36

Thumbnail Semangat Fajar Ramadhan, Atlet Catur Difabel Kota Malang yang Raih Perunggu Peparnas 2024 Watermark Ketik
Fajar Ramadhan, atlet difabel netra asal Kota Malang yang meraih medali perunggu di Peparnas 2024. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Salah satu atlet difabel asal Kota Malang, Fajar Ramadhan (28) berhasil meraih medali perunggu dalam Pekan Paralimpiade Nasional  (Peparnas) 2024 untuk cabang catur.

Semangat untuk memacu diri ditunjukkan oleh Fajar di Hari Sumpah Pemuda 2024 ini.

Fajar merupakan atlet difabel netra yang pernah juara 1 perlombaan catur tingkat nasional di 2014 lalu. Meskipun sempat rehat hingga 10 tahun di dunia catur, namun Fajar mampu bangkit dan kembali menunjukkan prestasinya.

Kepada Ketik.co.id, Fajar mengaku ingin berprestasi seperti atlet pada umumnya. Menjadi seorang difabel tak menghalangi semangatnya untuk lebih berprestasi.

"Saya ingin berprestasi seperti orang-orang pada umumnya. Kami sebagai disabilitas juga bisa berprestasi seperti orang lainnya. Kita harus menunjukkan kalau kita mampu," ujarnya, Senin 28 Oktober 2024.

Persiapan untuk berprestasi itu telah ia lakukan sejak mengikuti Pekan Paralimpik Daerah (Peparda). Namun, Fajar telah membekali diri dengan berlatih secara mandiri sejak April 2024.

Banyak tantangan yang harus ia hadapi ketika mengikuti kejuaraan catur. Terlebih lawan-lawan yang ia hadapi telah profesional dan berbakat.

"Banyak tantangannya kemarin saat lomba. Kan sekarang pecatur pada belajar semua, otomatis lebih berat. Apalagi kemarin dicampur dengan teman-teman Pelatnas, kelas elit dan nasional dicampur jadi gak ada pembedanya," katanya.

Usai meraih medali perunggu, Fajar mendapatkan tambahan bonus dari Pemerintah Kota Malang senilai Rp 3 juta. Ke depan ia menargetkan untuk mendapatkan medali emas di olimpiade selanjutnya.

"Ke depan yang pasti ingin mendapat medali lebih tinggi lagi. Harapannya 2028 bisa dapat medali emas," ucap pria asal Lowokwaru itu.

Perlu diketahui bahwa dalam kejuaraan catur tersebut, tak ada aturan tertentu yang diterapkan. Hanya saja terdapat perbedaan pada papan catur yang disesuaikan untuk difabel netra.

"Jadi kalau aturan itu teknik dan teorinya umum. Kalau papan punya tuna netra itu ada lubangnya terus kita raba. Hitam putihnya ada pembedanya," tutup Fajar. (*)

Tombol Google News

Tags:

Atlet Difabel Kota Malang Hari Sumpah Pemuda Fajar Ramadhan Peparnas 2024 Sumpah Pemuda