KETIK, LABUHAN BATU – Pasca dilantik pada Rabu, tanggal 25 September 2024 lalu, nama Tommy yang merupakan 1 dari 45 anggota DPRD Labuhanbatu, Sumut terus mencuat.
Satu-satunya wakil rakyat dari kalangan etnis Tionghoa sekaligus menjadi catatan sejarah itu, tiba-tiba menjadi catatan dunia maya terkait kinerjanya.
Bagaimana tidak, tokoh muda penggemar olahraga roda dua jenis off-road berusia sekitar 40 tahun itu, terkesan sebagai sosok penampung aspirasi masyarakat.
Ternyata, pria berkulit sawo matang yang akrab disapa 'Pak Tom' tersebut, mengaku rezeki sebagai wakil rakyat, merupakan amanah dan layak diterapkan.
"Ini bentuk sebuah kepercayaan yang semampu daya harus diaplikasikan," aku Tommy saat bincang-bincang di Rantauprapat, Selasa, 17 Desember 2024.
Dia sendiri, telah menanamkan niat tidak melupakan perbuatan orang-orang sekelilingnya sekaitan perjuangan dalam proses pemilihan anggota Legislatif, Pemilu tahun 2024.
Baginya, partai, tim pemenangan, masyarakat hingga dukungan penuh serta doa orangtua, dinilai sebagai pondasi dirinya harus berbuat banyak dalam bertugas sebagai anggota dewan.
"Muara dari kehadiran wakil rakyat itu, kesejahteraan rakyat. Walau kita akui tidak semuanya dapat tertampung. Tapi paling tidak pada hal mendasar, kita dapat berbuat," paparnya.
Pasca Tommy duduk di kursi dewan, diakuinya terdapat sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat yang kerap berdiskusi berbagai upaya menangani permasalahan mendasar.
Jika dianggapnya sebuah hal yang tidak mustahil untuk diselesaikan, maka dia tanpa ragu akan turun langsung bersama dengan warga dan tokoh setempat.
Misalnya saja, Tommy telah mengganti sejumlah plank nama para pahlawan di pemakaman umum Paindoan yang raib dicuri, mengganti ratusan meter kabel listrik di Tugu Juang-45 Lobusona.
Tidak sampai di sana, keresahan banjir di jalan Gatot Subroto, Abdurrahman, gang Sanusi dan sekitarnya dapat dikatakan tertanggulangi setelah kolaborasi dengan Dinas PUPR Labuhanbatu.
Upaya perbaikan berlanjut ke salah satu parit di jalan Sirandorung yang selama ini tumpat oleh sampah, tumbuhan liar bahkan dinding paritnya ambruk dan memenuhi alur.
Bersama dengan warga serta menurunkan beberapa orang pekerja, parit itu pun saat ini tidak lagi menjadi biang luapan air yang kerap menggenangi sebagian besar rumah di lingkungan setempat.
Teranyar, berawal koordinasi dengan tokoh masyarakat Lingkungan Bandar Selamat-1, Kelurahan Pulopadang, Tommy lagi-lagi tidak surut untuk berbuat.
Sejumlah tiang listrik telah dipasanginya lampu jalan yang selama ini selalu gelap gulita, menimbun badan jalan berlumpur dengan kerikil hingga melakukan pengerukan parit.
"Syukurlah, saya masih diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk berbuat. Sepanjang itu memungkinkan, maka tidak baik jika keresahan dibiarkan," terang Tommy lagi.
Disela-sela akhir perbincangan, ternyata Tommy selalu memegang prinsip sederhana dalam menjalani kehidupan, bermasyarakat hingga dalam melaksanakan tugasnya.
Menurutnya, sebagai makhluk Tuhan, maka terdapat beberapa hal yang harus dipahami. Seperti halnya, hidup sebaiknya bermanfaat bagi kehidupan orang lain, mampu menghargai diri sendiri dan orang lain.
Selanjutnya, menerapkan kebijaksanaan, bertindak adil, selalu tabah, hidup sederhana dan kerap menghindari hal-hal negatif apa pun.
"Apa pun kita, sebaiknya harus dapat berhadir terhadap segala hal. Kan sudah jelas, kita manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Jika itu tidak sulit, maka saya siap bersama masyarakat," papar Tommy mengakhiri. (*)