KETIK, GRESIK – Hingga hari terakhir masa pendaftaran, hanya ada satu pasangan calon kepala daerah yang mendaftar ke KPU Gresik. Dengan demikian, hampir bisa dipastikan Pilkada Gresik hanya akan diikuti satu pasangan calon alias melawan kotak atau bumbung kosong.
Kondisi ini memantik sebagian masyarakat untuk membentuk 'koalisi alternatif' di Pilkada Gresik. Mereka menilai, praktik bumbung kosong di pilkada akan mematikan demokrasi.
Koalisi Bumbung Kosong yang terdiri dari 11 'partai' itu mendaftarkan calonnya ke KPU Gresik di hari terakhir masa pendaftaran, Kamis 29 Agustus 2024.
Puluhan orang yang mengatas namakan dari 11 partai mengusung Bacabup Gus Yanana dan Bacawabup dr Alap Alap, yang diarak dan diiringi musik angklung.
11 Partai pengusung Koalisi Bumbung Kosong saat di depan KPU Gresik (foto : Sutejo / ketik.co. id)
11 partai pendukung yaitu, Partai Mafia Tanah Jiipe, Partai Mami Sabu, Partai Reklasi Pelabuhan, Partai Bayaran Dibawah UMR, Partai Mafia Pekerja, Partai Angklung Teraniaya, Partai Pekerja Luar Kota, Partai Penggusuran Langgar Wakaf, Partai Pengangguran, Partai Darurat Dum Truk dan Partai Penggusuran Waduk.
Menurut Fadlul, koordinator koalisi, nama-nama partai itu memang bukan nama partai resmi yang terdaftar, tetapi merupakan sindiran dari kondisi atau situasi di Gresik saat ini, termasuk nama paslonnya.
Dalam sambutannya Fadlul menyampaikan, terima kasih kepada ketua KPU bersama komisioner lainya yang telah menerima koalisi bumbung kosong.
"Upaya kami mengajak masyarakat mencoblos kotak kosong, dilindungi undang-undang, dan ini merupakan pelajaran politik bagi masyarakat Gresik, bawah memilih kota kosong merupakan partisipasi warga dalam Pilkada," ujar Fadlul.
"Bagi masyarakat yang tidak sesuai pilihanya dengan Paslon yang ada, memilih bumbung kosong juga sah," ujarnya.
Fadlul (kiri) koordinator Koalisi Bumbung Kosong saat menyampaikan orasi. (foto: Sutejo / ketik.co.id)
"Kami mengajak masyarakat untuk tidak golput tetapi mencoblos kotak kosong dan ini ke depan bisa buat pelajaran memperbaiki demokrasi untuk menentukan pemimpin yang baik," tandas Fadlul.
Untuk itu Koalisi Bumbung Kosong juga menuntut KPU Gresik mensosialisasikan kotak kosong, memasang alat peraga kotak kosong dan memfasilitasi saksi kotak kosong.
Ketua KPU Gresik Ahmad Taufiq menyambut baik koalisi alternatif ini. "Kami menerima dan berterima kasih atas masukan dan kritikan masyarakat. Ini sangat membantu untuk kehidupan demokrasi," paparnya.
"Tentu semua masukan yang sifatnya membangun kami dengan senang hati menerima," tambahnya singkat.
Bahkan Taufiq di akhir sambutanya memekikkan 'Hidup Rakyat'. (*)