Sinergi Unesa dan Australia, Transformasi Pendidikan Guru di Era Digital

15 Mei 2025 13:56 15 Mei 2025 13:56

Thumbnail Sinergi Unesa dan Australia, Transformasi Pendidikan Guru di Era Digital
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar webinar internasional, Kamis, 15 Mei 2025. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar webinar internasional sebagai bentuk kerja sama pendidikan guru Indonesia dan Australia. Webinar ini melibatkan 15 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dengan rincian 10 dari Indonesia dan 5 dari Australia.

Ketua Pendidikan Guru Indonesia-Australia, Dr. Martadi, M.Sn., menyatakan bahwa kegiatan perdana di Unesa ini bertujuan membangun kolaborasi melalui joint lecture

"Jadi nanti akan ada pemadanan kurikulum yang ada di pendidikan guru di Australia dan Indonesia. Sehingga nanti dipadankan agar memiliki kesetaraan," jelas Martadi, Kamis, 15 Mei 2025.

Ia menambahkan, kurikulum yang sepadan antara pendidikan guru di Indonesia dan Australia akan membuka peluang bagi pengajar Indonesia untuk mengajar di berbagai negara, termasuk Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan memiliki kesempatan untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Australia. Begitupun sebaliknya, mahasiswa pendidikan guru asal Australia juga akan mengajar di sekolah Indonesia.

"Jadi nanti tidak hanya mahasiswa PPG yang melakukan PPL langsung di Australia. Tetapi juga dosennya akan mengajar di sekolah kita. Dosen kita pun juga akan mengajar ke sana," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor 3 Unesa, Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., menyampaikan bahwa langkah ini diambil untuk meningkatkan profesionalisme guru di Indonesia dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. 

Ia menambahkan, di era modern ini, guru juga dituntut untuk memanfaatkan teknologi agar proses belajar mengajar lebih relevan dengan kondisi terkini.

"Kemajuan teknologi adalah keniscayaan, oleh sebab itu guru-guru tidak akan lepas dari teknologi. Hal ink penting agar pembelajaran dapat berlangsung lebih inklusif," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pendidikan Unesa PPG kurikulum guru Australia