KETIK, SITUBONDO – SMAN 1 Panarukan kembali menggelar Festival Ramadhan yang menjual berbagai produk buatan para siswa program Double Track (DT), Senin, 17-20 Maret 2025.
Acara yang berlangsung di Balai Desa Sumber Kolak, Kabupaten Situbondo ini berjalan meriah dengan menyuguhkan hasil karya siswa. Mulai dari produk minuman, makanan, dan busana.
Di sana, para pengunjung bisa membeli berbagai jajanan yang menggugah selera. Ada es cokelat, es jelly ball, es mojito, es setrup, es manado hingga es lumut.
Sementara itu, makanan yang dijual juga bervariasi. Ada dimsum, tahu walik, cilok pedas, banana roll, ceker tanpa tulang, mie jebew sampai abon ayam dan ikan yang siap menggoyang lidah. Menu-menu tersebut cocok disantap dengan sepiring nasi hangat.
Bagi pembeli yang suka kue kering, tak perlu khawatir. Pasalnya, para siswa menjual aneka kue kering khas Lebaran dengan berbagai macam ukuran. Seperti kue nastar, lidah kucing, sumpia abon, kue kacang, dan putri salju.
Kue kering yang paling banyak diminati dan menjadi favorit pengunjung adalah nastar dan sumpia abon. Kedua produk ini mendapat pesanan dalam jumlah besar, terutama menjelang Lebaran, karena rasanya yang lezat dan khas.
Nastar dengan isian selai nanas dan sumpia abon yang gurih dan krispi tahan lama menjadi pilihan utama untuk menyemarakkan suasana Lebaran.
Tak hanya itu, festival ini juga menawarkan berbagai produk busana dan aksesoris untuk mempersiapkan Hari Raya Idulfitri.
Pengunjung bisa menemukan amplop lebaran, taplak meja, bros, scrunchy hingga koleksi busana yang didesain dengan gaya modern namun tetap syar'i.
Semua produk ini hadir dengan kualitas terbaik, memberikan pilihan menarik untuk menambah semarak perayaan Idulfitri nanti.
Melihat semaraknya acara, Kepala SMAN 1 Panarukan, Hamidah mengungkap rasa bangga dan apresiasinya atas kesuksesan Festival Ramadhan.
"Saya bangga dan mengapresiasi kesuksesan Festival Ramadan SMAN 1 Panarukan tahun 2025. Selain dari omzet lumayan banyak, kreativitas KUS Boga dan Busana dalam memasarkan produknya sungguh luar biasa,” pujinya.
Ia menyebut, kue kering Lebaran menjadi produk dengan pesanan cukup banyak. Ini membuat siswa DT Tata Boga semakin semangat membuat kue bersama para trainer meskipun libur sekolah.
Terkait omzet yang didapat selama 4 hari, Hamidah menyebut total Rp6.903.000. Dengan rincian Rp1.900.000 dari DT Tata Busana dan DT Tata Boga Rp5.003.000.
“Ini semakin menunjukkan bahwa tingginya minat pengunjung terhadap kuliner dan busana yang ditawarkan di festival ini,” kata Hamidah.
Tidak hanya itu, Kepala Desa Sumber Kolak, Supandi mendukung dan bangga atas kreativitas para siswa. Ia menyebut, pelayanan yang mereka berikan ramah dan cepat.
Selain menjadi ruang menunjukkan kreativitas, festival ini juga mempererat hubungan antara masyarakat dan sekolah.
"Saya juga mengapresiasi kemitraan Double Track SMAN 1 Panarukan dengan kami. Hal ini mempererat hubungan masyarakat dengan sekolah,” ucap Supandi.
Festival Ramadhan DT SMAN 1 Panarukan tahun ini benar-benar memberikan nuansa kebersamaan dan kehangatan yang menyelimuti keberkahan di bulan suci Ramadhan.
Dengan produk yang menarik dan menggugah selera, Festival Ramadhan DT SMAN 1 Panarukan tidak boleh terlewatkan di tahun depan. (*)