KETIK, SURABAYA – Kasus diabetes pada anak di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, karena hal itu mendorong mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) menginovasikan
permen jelly ramah diabetes dari rumput laut dan stevia.
Inovasi tersebut diperkenalkan di ajang kompetisi Komunitas Mahasiswa Muslim Unggul Indonesia (KAMMUI).
Inovasi yang bernama nama Gummy Joy itu berhasil meraih juara II dalam kompetisi Business Plan Nasional pada Senin 2 Desember 2024.
Tim yang beranggotakan empat mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu Agam Rosi Lubis, Muhammad Taufiq Hidayat, Dwi Wahyulia Putri, Yulianing Nafisah dan satu mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Rehan Fitrianto.
Rehan Fitrianto menjelaskan bahwa pasar inovasi permen jelly itu menarget anak kecil. Anak-anak cenderung menyukai permen jelly yang manis sebagai camilan. Selain itu, bentuk permen jelly akan lebih menarik bagi anak-anak.
“Dalam permen ini kami menggunakan pemanis dari daun stevia yang mana memiliki rasa manis yang tidak berbeda dengan gula biasa," terangnya melalui keterangan tertulis pada Kamis 5 Desember 2024.
"Namun, memiliki 0 kalori dan tidak mengandung glukosa sehingga permen ini ramah penderita diabetes yang mana karbohidrat dapat meningkatkan gula darah,” imbuhnya.
Rehan menjabarkan pemilihan bahan dasar rumput laut untuk permen jelly juga mempertimbangkan kandungan pada rumput laut yang kaya antioksidan sehingga dapat melawan radikal bebas serta membantu menjaga daya tahan tubuh anak.
Rumput laut juga mengandung protein yang baik untuk membantu pertumbuhan anak.
Rehan mengatakan bahwa target pasar untuk produk gummy joy menyasar anak-anak. Secara harga, lanjutnya, produknya dapat bersaing dengan produk permen jelly lainnya. Selain itu, penggunaan pemanis stevia memberikan keunggulan lebih bagi produk ini di mata konsumen.
“Produk kami memiliki harga yang lebih terjangkau, yang mana per 200 gram dengan harga 30.000 rupiah yang mana banyak kompetitor menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi. Selain pemanis stevia, kami juga menggunakan perasa dari ekstrak buah alami tanpa bahan perasa sintetis,"ungkapnya.
Saat ini produk gummy joy masih diproduksi dalam skala kecil. Mereka berharap agar mendapatkan kerja sama dengan stakeholder maka skala produksi akan lebih besar dan harga jual dapat ditekan.
"Sehingga, pasarnya menjadi lebih luas dan menjangkau lebih banyak konsumen," pungkasnya.(*)