Sukseskan Program Transisi Energi, PLN Dapat Dana Hibah Senilai 6,5 Juta Euro di Peluncuran IETF

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Aziz Mahrizal

13 Februari 2025 14:06 13 Feb 2025 14:06

Thumbnail Sukseskan Program Transisi Energi, PLN Dapat Dana Hibah Senilai 6,5 Juta Euro di Peluncuran IETF Watermark Ketik
Kerja sama PLN dengan AFD untuk dana hibah 6,5 juta Euro yang dilakukan oleh Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly (ketiga dari kiri) dengan Country Director AFD, Yann Martres (kedua dari kanan). (Foto: dok. PLN)

KETIK, JAKARTA – Ikut menyukseskan program transisi energi di Indonesia, PT PLN (Persero) mendapatkan dana hibah senilai 6,5 juta Euro dari Uni Eropa atau European Union (EU) dan Agence Française de Développement (AFD). 

Tanda tangan kerja sama dengan lembaga keuangan Prancis AFD ini disepakati dalam agenda peluncuran  Indonesia Energy Transition Facility (IETF), Rabu, 5 Februari 2025 di Jakarta. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa kolaborasi Pemerintah Indonesia-Prancis adalah wujud nyata komitmen bersama untuk menjalankan transisi energi. 

Hal ini searah dengan prioritas pemerintah saat ini untuk melakukan swasembada energi dan memastikan keberlanjutan energi nasional. 

Foto Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM , Dadan Kusdiana di peluncuran IETF (Foto: dok. PLN)Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM , Dadan Kusdiana di peluncuran IETF (Foto: dok. PLN)

Ia menyebut, untuk menjalankan program prioritas Asta Cita, Kementerian ESDM tetap menjaga komitmen untuk memenuhi kewajiban mencapai target di NDC dan NZE.

"Kementerian ESDM tetap menjaga komitmen untuk memenuhi kewajiban dalam mencapai target di Nationally Determined Contribution (NDC) tahun 2030 dan juga Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat,” ucap Dadan.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Fabien Penone menambahkan, peluncuran IETF merupakan langkah krusial dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. 

Fasilitas ini menjadi wadah bagi lembaga keuangan global, termasuk AFD, menyalurkan pendanaan untuk mendukung berbagai proyek transisi energi yang ada di Indonesia.

Ia mengatakan bahwa transisi energi memang menjadi isu yang kompleks dan transformatif. Ini tidak hanya membutuhkan investasi besar, tetapi juga kemitraan kuat, inovasi, dan komitmen jangka panjang untuk menyeimbangkan target. Mulai dari aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. 

“Peluncuran fasilitas IETF adalah langkah penting dalam strategi transisi energi yang lebih luas di Indonesia,” sambungnya. 

Sementara itu, Diana Acconcia, Director of International Affairs and Climate Finance, Directorate-General for Climate Action (CLIMA) Uni Eropa juga menyampaikan bahwa IETF merupakan inisiatif bersama untuk mempercepat transisi energi dan mendukung investasi berkelanjutan.

Oleh karena itu, EU tetap berkomitmen untuk mempercepat energi bersih dan menciptakan lingkungan yang mendukung investasi berkelanjutan. Baginya, peran Indonesia dalam  transisi energi global sangat penting.

"Kami tetap terlibat penuh untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan ketahanan energi,” ujar Diana. 

Senada, Country Director AFD, Yann Martres mengatakan peluncuran IETF ini dilakukan dalam rangka mendukung Pemerintah Indonesia bertransisi ke energi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

“Dengan inisiatif ini, AFD, EU, dan mitranya menegaskan kembali peran strategis mereka dalam memerangi perubahan iklim dan mendukung Pemerintah Indonesia menuju transisi energi yang adil, berkelanjutan, dan inklusif,” tambah Yann.

Di kesempatan terpisah, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan kerja sama antara Indonesia dan Prancis ini merupakan wujud nyata kolaborasi global dalam upaya memitigasi dampak perubahan iklim, salah satunya melalui transisi energi.

Dari sini PLN siap menjadi garda terdepan untuk memastikan keberlangsungan transisi energi di Indonesia. Ia pun mengapresiasi AFD dan Pemerintah Prancis atas komitmen yang diberikan. 

Ini bisa semakin memperkuat upaya PLN dalam menghadirkan energi bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia, sesuai target swasembada energi. 

"Kolaborasi ini menandakan komitmen komunitas internasional untuk mengatasi krisis perubahan iklim global," ujar Darmawan.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly juga menjelaskan, total komitmen melalui kerangka IETF sebesar 6,5 juta Euro ini dialokasikan oleh AFD untuk PLN guna mendukung program transisi energi dan dekarbonisasi perusahaan menuju NZE 2060.

Dukungan ini nantinya dimanfaatkan PLN untuk beberapa hal. Seperti asistensi teknis proyek pembangkit energi terbarukan dan transmisi, serta capacity building dan institutional support untuk menyukseskan program transisi energi PLN.

"Ini bukan hanya tentang investasi, namun tentang membangun masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang," ujar Sinthya.

Dia menegaskan, transisi energi tidak hanya akan berperan dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan menciptakan multiplier effect, transisi energi dapat mendorong investasi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat industri lokal. 

"Komitmen terhadap transisi energi harus kita jalankan demi keberlanjutan masa depan generasi bangsa. Lebih dari itu, upaya menghadirkan energi bersih juga berpotensi menggerakkan perekonomian nasional dan mewujudkan kemandirian energi," tutup Sinthya. (*)

Tombol Google News

Tags:

IETF PLN Persero transisi energi PLN