KETIK, SURABAYA – Terkadang cukup terganggu dengan keberadaanu jerawat di wajah, sampai-sampai risih ingin memencetnya jika terus bermunculan. Jerawat merupakan permasalahan kulit yang sudah lama dialami.
Kemunculan jerawat sebetulnya menjadi masalah kulit yang wajar, sekalipun keberadaanya sering menimbulkan rasa sakit hingga ruam merah kulit. Tidak jarang kemunculanya mempengaruhi penampilan.
Perlu diketahui masalah jerawat setiap orang adalah berlainan. Berdasarkan Mayo Clinic menyebutkan adanya timbul jerawat disebabkan adanya penyumbatan folikel atau sebut saja kantong kelenjar, tempat tumbuhnya rambut (bulu).
Pada folikel tersebut juga memproduksi minyak. Apabila memproduksi minyak terlalu banyak lalu terjadi penyumbatan, maka timbulah jerawat, dari keterangan Healthline.
Jerawat juga muncul disebabkan oleh sel kulit mati yang terkumpul di pori-pori atau disebabkan bakteri.
Untuk perempuan kemunculan jerawat dapat dipicu oleh siklus menstruasi. Walaupun salah satu faktor genetik mempengaruhi kemunculan jerawat, kondisi pikiran seperti cemas dan stress dapat merangsang pertumbuhan jerawat.
Kemunculanya di tempat yang beragam; di kulit kepala, punggung, leher, dada, bahkan lengan.
Memencet jerawat cenderung berisiko infeksi hingga meninggalkan bekas luka, ditambah lagi jika kondisi jerawat sedang meradang.
Selain itu memencet jerawat dapat memperlambat proses kesembuhan. Walaupun ada cara untuk memencet jerawat, sebaiknya membiarkan jerawat sembuh dengan sendirinya.
Tentunya memencet jerawat tidak boleh dalam kondisi meradang, lalu berikut ini tahap memencet jerawat yang perlu diperhatikan.
1.Cuci tangan dengan sabun selama 30 detik hingga ke sela-sela
2.Cuci wajah dengan sabun wajah
3.Keringkan tangan dengan handuk bersih
4.Oleskan alkohol di area jerawat dengan bola kapas
5.Perhatikan, bukan memencet jerawatnya melainkan menekan bagian kulit di sekitar jerawat agar nanah dapat keluar dengan sendirinya
6.Selalu bersihkan wajah dengan produk perawatan kulit yang mengandung asam alfa hidroksi atau beta hidroksi. (*)
