Tak Cukup Andalkan Pemain Naturalisasi, Persiapan Tim Jauh Lebih Penting

16 Mei 2025 10:40 16 Mei 2025 10:40

Thumbnail Tak Cukup Andalkan Pemain Naturalisasi, Persiapan Tim Jauh Lebih Penting
Oleh: Agus Riyanto*

Hanya satu kata, tenggelamkan Tiongkok di Gelora Bung Karo (GBK) 5 Juni mendatang, jika Timnas Indonesia ingin menjaga asa lolos Piala Dunia 2026. Minimal lolos ke round 4.

Para elite PSSI terus berbenah menyiapkan tim menghadapi dua laga sisa melawan Tiongkok dan Jepang. Target minimal 3 poin harus didapat. Syukur-syukur kalau bisa menahan imbang tuan rumah Jepang dilaga terakhir.

Namun demikian, kita tidak boleh terjebak hanya dengan maraknya naturalisasi pemain keturunan eropa yang mengisi skuad Timnas.Persiapan tim jauh lebih penting. Paling tidak menggelar latihan bersama atau Training Center (TC).

Selain untuk membangun kekuatan tim, komunikasi antar pemain juga bisa terjaga. Tanpa bermaksud memandang sebelah mata kehadiran para pemain keturunan, hasil buruk di kandang Australia beberapa bulan yang lalu cukup untuk menjadi catatan.

Tak kalah penting, sang juru taktik Patrick Kluivert juga harus segera mendarat ke tanah air untuk memimpin langsung dalam sesi latihan.

Tak hanya diharapkan sebagai magnet, kehadiran Kluivert juga akan memberi warna baru, baik dalam sesi latihan ataupun membangun komunikasi dengan anak asuhnya.

Di sisa waktu kurang dari satu bulan, tentu bukanlah hal mudah bagi sang pelatih membangun tim tangguh. Apalagi, PSSI menargetkan lolos Piala Dunia.

Belum lagi Tiongkok yang juga terus berbenah dengan manambah beberapa pemain naturalisasi. Tak terkecuali untuk menjaga peluang lolos Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika Serikat (AS), Meksiko, dan Kanada.

Pertandingan melawan Tiongkok adalah pertandingan krusial. Menang berarti lolos ke round 4, jika sampai kalah tentu jalan terjal bagi Indonesia. Karena, di laga terakhir akan berhadapan dengan raksasa Asia Jepang yang bermain di hadapan pendukungnya. Secara matematis, menang di kandang Jepang bukan perkara mudah.

Tak kalah penting adalah sikap PSSI untuk segera mengintruksikan jajaran pelatih memulai latihan. Tentu saja dengan kehadiran sang juru taktik Kluivert. Sehingga, bisa memberi angin segar bagi para pendukung setia atau pecinta sepak bola di tanah air.

Ada beberapa fakta menarik di dua laga terakhir melawan Australia dan Bahrain. Selain komunikasi antarpemain belum berjalan maksimal, kebugaran para pemain juga menjadi persoalan yang tidak bisa dianggap sederhana.

Padahal, pecinta sepak bola di tanah air sangat berharap setuhan tangan Kluivert bisa membawa warna baru. Mulai dari cara bermain hingga mentalitas para pemain.

Fakta lain terjadi di lapangan. Kalah telak di kandang Australia dan hanya menang 1-0 lawan Bahrain di GBK. Saat lawan Bahrain komunikasi antar pemain kurang maksimal termasuk faktor stamina menjadi hal yang paling menonjol. Akibatnya, Bahrain lebih banyak menekan dan menciptakan beberapa peluang.

Penulis berharap agar Kluivert segera memastikan kerangka tim termasuk starting line up. Selain itu, untuk segera memanggil pemain abroud. Jika terlalu berlama-lama menunggu sangat mungkin akan menjadi preseden buruk saat kontra Tiongkok (*)

*) Agus Riyanto adalah Jurnalis Ketik.co.id yang saat ini bertugas di Biro Trenggalek. Dia juga wartawan senior olahraga nasional dan pecinta sepak bola Indonesia.

**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis

***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id

****) Ketentuan pengiriman naskah opini:

  • Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
  • Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
  • Panjang naskah maksimal 800 kata
  • Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
  • Hak muat redaksi.(*)

Tombol Google News

Tags:

tak cukup andalkan pemain Naturalisasi persiapan tim jauh lebih Penting