KETIK, LUMAJANG – Ketua Himpunan Penambang Batuan Indonesia, Jamal Abdullah Alkatiri mengaku lelah melaporkan tambang ilegal. Faktanya, aktivitas tambang dengan menggunakan mesin sedot pasir tersebut tetap aman-aman saja.
Jamal Abdullah mengaku tidak hanya laporan, bahkan rapat dengan Forkopimda dan Pj Bupati Lumajang juga sudah dilakukan.
"Hasilnya apa, tidak ada. Saya pernah rapat dengan Pj Bupati, ada Polres Lumajang dan Kejaksaan, katanya mau dilakukan operasi tambang ilegal, faktanya mereka sampai sekarang tetap jalan dengan aman-aman saja," kata Jamal Abdullah kepada media ini.
Jamal Abdullah Alkatiri Ketua HPBI Lumajang (Foto : Abdul Fatah / Ketik)
Jamal mengatakan, dalam pertemuan dengan Forkopimda juga pernah disampaikan bahwa pihak pengusaha yang legal siap membantu penambang tradisional untuk mengurus izin.
"Tapi memang niatan untuk bekerja dengan benar memang tidak ada. Kita juga peduli dengan penambang tradisional yang pakai sekop, dari pada ilegal lebih baik urus izin dengan benar. Sampai sekarang tidak jalan," urai Jamal Abdullah.
Masih kata Jamal Abdullah, jika tambang ilegal yang pakai sedotan dibiarkan, maka harga pasir akan tetap tak bisa ditertibkan.
“Dan pajak kepada pemerintah tidak akan pernah masuk secara maksimal," jelas Jamal Abdullah.
Jamal Abdullah sangat berharap aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas terhadap tambang ilegal di Lumajang, agar PAD naik dan pencurian potensi tambang di Lumajang bisa dihentikan.
"Kalau ini dibiarkan, jangan berharap PAD kita akan naik. Ini kan jelas ilegal, kenapa kok masih ragu untuk menindak," harap Jamal Abdullah.(*)