KETIK, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berdukacita atas terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin 4 November 2024 yang mengakibat 10 korban jiwa.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam konferensi persnya, Selasa 5 November 2024.
“Bahwa Pak Presiden, dan Pak Wapres, dan seluruh jajaran pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban yang meninggal dan prihatin terhadap korban-korban lain dan berbagai kesulitan yang diakibatkan oleh erupsi,” ujar Pratikno.
Dijelaskannya, bahwa pemerintah langsung bergerak cepat penanganan kedaruratan merespons bencana erupsi gunung berketinggian 1.703 mdpl (meter di atas permukaan laut) tersebut.
“Jadi sejak kami memperoleh informasi bahwa terjadi erupsi pada senin 4 November dini hari yang lalu kita langsung berkomunikasi dengan jajaran TNI-Polri dengan pemda dengan aparat setempat BNPB. Terus kemudian melakukan reaksi cepat untuk penanganan bencana jadi kita semua terus bekerja keras untuk membantu korban dan melakukan tindakan-tindakan pemulihan,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa akses menuju lokasi bencana sulit dijangkau melalui jalur udara. Sedikitnya, ada empat bandara yang belum bisa beroperasi akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Sekarang ini ada empat bandara yang ditutup. Masih belum bisa operasional oleh karena itu akses harus melalui jalan laut dan darat dan tentu saja kita terus berusaha untuk mengaktifkan jalur-jalur logistik. Ini agar tidak semakin mempersulit masyarakat,” ujarnya.
Bupati Flores Timur, lanjut dia, telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam. Sehingga prioritas penanganan adalah memberikan respon lebih cepat membantu warga terdampak.
“Seluruh jajaran kita kerahkan semuanya untuk membantu masyarakat. Jadi yang penting adalah menyelamatkan masyarakat, mengevakuasi warga yang tinggal di daerah rawan. Kita sudah putuskan 7 km dari radius erupsi harus clear kemudian tenda-tenda pengungsian,” urainya.
“Mohon doanya agar bencana ini segera selesai dan tidak membahayakan masyarakat dan nanti setelah kondisi darurat ini bisa teratasi kita akan melangkah ke tahap berikutnya perbaikan infrastruktur rumah dan lain-lain,” sambung Pratikno.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada Senin dini hari 4 November 2024. Dampak erupsi melanda di dua kecamatan. Pertama, Kecamatan Wulanggitang yang terdiri enam desa; Desa Nawokote, Desa Pululera, Desa Hokeng Jaya, Desa Klatanlo, Desa Boru dan Desa Boru Kedang. Kedua, Kecamatan Ile Bura, Desa Dulipali.
Jumlah kepala keluarga terdampak di tujuh desa tersebut ada sejumlah 2.734 kepala keluarga dengan total 10.295 jiwa.
“Total 10.295 ini bukan jumlah pengungsi tetapi ini jumlah warga terdampak di tujuh desa. Ini sebagian besar dari jumlah hitungan warga terdampak ini sudah bergerak ke tempat pengungsian di tiga desa yakni ada tiga desa yang disiapkan oleh pemerintah daerah,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. (*)