KETIK, PALEMBANG – Menanggapi keluhan siswa-siswi terkait menu makan bergizi gratis (MBG) yang diselenggarakan di Kota Palembang, pemerintah sudah menyiapkan 20 variasi menu yang akan disajikan setiap hari.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Fenty Aprina. Dia menjelaskan, variasi menu tersebut sudah disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) agar anak-anak tidak bosan.
Dengan variasi menu sebanyak itu, lanjut Fenty, maka anak-anak sekolah akan mendapat menu yang berbeda setiap harinya.
"Bahwa BGN itu sudah membuat menu 20 harian. Artinya setiap hari dalam sebulan itu berbeda menunya, karena dalam satu minggu itu kan (penyediaan MBG) lima kali, sebulan ada empat minggu," kata Fenty, Selasa 7 Januari 2025.
Dia juga menerangkan bahwa menu-menu tersebut sudah melalui proses penghitungan gizi. Sehingga, orangtua tidak perlu khawatir akan pemenuhan gizi anak-anak.
"Gizi juga sudah ada petugasnya sendiri, sudah dihitung kecukupan gizi setiap porsinya itu berapa, kalorinya berapa," lanjutnya.
Sedangkan, Kepala SD Negeri 25 Kota Palembang, Wiwin Purwanti menilai bahwa anak-anak cenderung lebih selektif dalam memilih makanan. Hal itu disebabkan oleh banyaknya jajanan yang tersebar dan mudah dijangkau oleh siswa.
Salah satu siswa SD Negeri 25 Kota Palembang, Queenza Elena (8) menunjukkan kotak makanannya yang sudah habis, Senin 6 Januari 2025.
Menurut Wiwin, menu makanan yang disediakan untuk MBG terkesan seperti makanan orang tua, yang mana secara tampilan dan rasanya sangat berbeda dengan makanan olahan yang kerap dikonsumsi anak-anak sekolah.
Wiwin mengaku akan menyampaikan kritik dan saran kepada tim dapur untuk memodifikasi menu MBG agar lebih variatif dan ramah anak-anak sehingga tujuan pemenuhan gizi anak bisa terpenuhi.
"Memodifikasi lagi menu-menunya agar lebih variatif. Itu diolah menjadi makanan yang diminati anak-anaklah, maka mereka yang tidak suka sayur jadi suka sayur. Ini yang dimasak kan makanan orang tua," tuturnya.
Dia juga berharap, program MBG bisa terus berlanjut dan berjalan sesuai ketentuan pemerintah.
Sebelumnya, sejumlah peserta didik di Kota Palembang mengaku kecewa dengan menu makan bergizi gratis (MBG) yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Rasa kekecewaan ini, salah satunya, diungkapkan oleh Vathan Kusuma Dinata (11), siswa kelas 5B SD Negeri 25 Kota Palembang. Vathan merasa menu yang disajikan terasa hambar dan tidak ada daging.
"Sebenarnya bersyukur tapi rasanya bikin kecewa, hambar dan tidak ada daging," kata dia, Senin 6 Januari 2025.
Dia menerangkan, menu yang dia peroleh pada hari itu adalah nasi putih, tempe goreng, tahu isi ikan, sayur buncis, dan sebuah pisang. Sementara, susu yang dijanjikan oleh pemerintah tidak ada.
Meski begitu, Vathan tetap berusaha menghabiskan makanan yang dia dapat, sebab dia tidak membawa bekal dan tidak sarapan saat di rumah. Biasanya, Vathan lebih memilih jajan di sekolah ketika lapar.
Selain soal rasa dan menu, dirinya menganggap bahwa porsi yang dia terima terlalu sedikit, sehingga tidak begitu mengenyangkan.
"Mengenyangkan saja tapi tidak kenyang sekali, tolong sampaikan ini ke Pak Prabowo," ungkapnya. (*)