Teliti Pembuatan Bioplastics, Siswa SNA Raih Best in Country di Cambridge Science Competition

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

19 September 2024 15:25 19 Sep 2024 15:25

Thumbnail Teliti Pembuatan Bioplastics, Siswa SNA Raih Best in Country di Cambridge Science Competition Watermark Ketik
Tiga siswa SNA Vanessa Allison Setia, Chloe Junaedi, dan Zhang Huilin yang berhasil memenangkan penghargaan Best in Country di kompetisi Cambridge International Education. (Foto: SNA)

KETIK, SURABAYA – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar Indonesia. Terbaru, tiga siswa dari Singapore National Academy (SNA) berhasil meraih prestasi gemilang dalam ajang internasional Cambridge Science Research Competition 2024.

Mereka adalah Vanessa Allison Setia, Chloe Junaedi, dan Zhang Huilin. Ketiga siswa ini berhasil mendapatkan predikat Best in Country atas penelitian mereka yang berjudul "The Effectiveness of Different Starches in Creating Bioplastics".

Prestasi ini menjadi bukti kemampuan siswa Indonesia dalam bersaing di kancah internasional, khususnya di bidang sains. 

Cambridge International Education merupakan kompetisi sains yang digelar setiap tahun. Pada kompetisi ini para siswa dituntut untuk melakukan penelitian ilmiah yang terkait dengan isu-isu nyata di sekolah atau komunitas mereka.

Tahun ini, terdapat 111 proyek gold yang mewakili 457 siswa dari 57 sekolah di 27 negara. Dari hasil tersebut, hanya tiga tim yang meraih penghargaan Best in Country.

Salah satu peserta Vanessa Allison bersama rekan setimnya mengaku sangat senang dengan hasil yang dicapai. Banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang didapatkan selama mengikuti Cambridge International Education.

"Berpartisipasi dalam kompetisi ini sangat bermanfaat dan menantang. Saya belajar banyak, mulai dari cara melakukan penelitian hingga meningkatkan keterampilan komunikasi dengan tim." Jelas Vanessa, Kamis 19 September 2024.

Lebih lanjut, pada kompetisi Cambridge International Education kali ini, siswa SNA membuat penelitian terkait bioplastics yang dibuat dari pati tanaman. Dari penelitian tersebut Vanessa bersama rekan satu timnya menemukan fakta bahwa berbagai pati memiliki kekuatan yang berbeda.

Namun, pati dengan amilopektin tinggi, seperti beras, tapioka, dan singkong, lebih cocok untuk bioplastik yang dimaksudkan untuk penggunaan dengan paparan air.

"Beras juga memiliki kekuatan tarik tertinggi, sehingga lebih cocok untuk digunakan pada peralatan makan sekali pakai dan botol air," paparnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP & SMA Singapore National Academy, Mr. Paul Taylor mengaku sangat bangga dan bahagia terhadap prestasi yang telah dicapai oleh Vanessa Allison Setia, Chloe Junaedi, dan Zhang Huilin. 

Prestasi ini membuktikan bahwa pendidikan di SNA dapat memberikan dampak signifikan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Tentu saja prestasi ini dicapai berkat kerja keras para siswa SNA yang juga didukung oleh bimbingan dari para guru. Kami sangat bangga dengan prestasi yang dicapai," ungkapnya.

Kompetisi ini tak hanya memberikan pengalaman berharga bagi siswa, tetapi juga menyoroti pentingnya bioplastik sebagai solusi ramah lingkungan. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi siswa lain untuk terus berinovasi dan membawa nama Indonesia lebih jauh di mancanegara.

"Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan internasional berkualitas tinggi dan memberi siswa kesempatan untuk mendapatkan exposure internasional," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pendidikan nasional internasional Singapore National Academy Bioplastics Sains penelitian pati