KETIK, SURABAYA – Tidak hanya merambah skala nasional, Batik Madura Cakrawala juga menembus pasar ekspor yang menyasar ke beberapa negara Asia, seperti Singapura dan Malaysia.
Pengiriman produk hasil UMKM Bangkalan ini berskala satuan sesuai permintaan pasar.
“Kalau ini sudah skala nasional. Untuk ekspor kita baru kirim satuan, kaya misalnya ada buyer dari Singapura atau Malaysia beli satuan begitu, kita kirim,” terang Azza Nur Fadilah pengelola salah satu UMKM (Cakrawala Batik) binaan Disperinaker Bangkalan, Senin (22/1/2024).
Cakrawala Batik merupakan UMKM turun menurun yang kini dilanjutkan oleh Azah setelah ibunda tercinta wafat.
“Setelah almarhumah Ibu saya meninggal, lalu saya kelola, dan semakin saya pasarkan secara profesional,” ungkapnya saat ditemui di Gedung Sentra IKM Bangkalan.
Koleksi Batik Madura di Sentra IKM Bangkalan (Foto: Marno/Ketik.co.id)
Untuk motifnya, Azza menjelaskan batik Madura identik dengan motif flora dan fauna. Pasalnya, Madura berada di daerah pesisir yang mayoritas mata pencaharian masyarakatnya di sektor perikanan.
“Batik Madura identik dengan motif flora dan fauna. Kita kan daerah pesisir, nah dari zaman nenek moyang ketika suaminya berlayar, para perempuannya itu membatik, makannya yang dibatik itu motif flora fauna,” jelas putri dari Ismed Efendi, Asisten Pemerintah Kabupaten Bangkalan itu.
Batik tulis ini, lanjutnya, terdiri dari beberapa macam. Namun ada satu jenis batik Madura yang jadi icon Pulau Madura, yakni batik Gentongan dan batik Sarimbit. Kedua batik ini menjadi batik best seller yang dicari banyak orang.(*)
