KETIK, JAKARTA – Dalam menyediakan layanan perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus memperluas segmentasinya, terbaru BRI terjun di pasar modal syariah dengan menyediakan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Direktur Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto menyampaikan dengan memanfaatkan peran Bank Kustodian dalam memberikan layanan penitipan efek yang berbasis prinsip syariah dan sertifikasi Kustodian Syariah dari DSN-MUI yang diperoleh sejak 2018, Bank Kustodian BRI dapat mengadministrasikan efek syariah milik nasabah.
“Nasabah tidak perlu ragu untuk menitipkan efek syariahnya di Bank Kustodian BRI. Kami telah melengkapi layanan dengan sertifikasi Kustodian Syariah dari DSN-MUI sejak 2018,” ujar Agus, Senin 13 Januari 2025.
Hingga 31 Desember 2024, Bank Kustodian BRI mengelola Asset Under Custody (AUC) sebesar Rp1.400 triliun, termasuk efek syariah senilai Rp 203,9 Triliun.
Efek syariah tersebut terdiri dari surat berharga milik nasabah Asuransi Syariah, Lembaga Pemerintah Syariah, Reksa Dana Syariah, dan Efek Beragun Aset Syariah.
"BRI juga terus berupaya meningkatkan mutu pelayanannya dengan International Organization for Standardization (ISO) 9001:2015," tambahnya.
Tidak hanya itu BRI juga bekerja sama dengan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah untuk pengelolaan efek syariah untuk melayani pasar model syariah. Kerja sama ini sendiri telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Dengan inovasi dan kolaborasi ini, BRI mempertegas perannya sebagai Bank Kustodian terdepan yang mendukung inklusi keuangan di pasar modal, khususnya dalam mengembangkan segmen syariah yang terus bertumbuh pesat.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis bagi Askrindo Syariah untuk meningkatkan peluang bisnis baru dengan BRI khususnya di bidang Pasar Modal," pungkasnya. (*)
