KETIK, BLITAR – Tim transisi Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih, Rijanto-Beky Herdihansah, langsung bergerak cepat mempersiapkan struktur pemerintahan untuk masa jabatan 2025-2030.
Di bawah koordinasi Wakil Bupati terpilih Beky Herdihansah, tim transisi mulai melakukan pemetaan terhadap pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, menyusul dinamika politik yang terjadi pada Pilkada 2024.
Menurut Miftahul Huda, Juru Bicara Tim Transisi Rijanto-Beky, pemetaan ini bertujuan untuk menciptakan harmoni di lingkup pemerintahan setelah kompetisi politik yang cukup sengit.
Beberapa pejabat diketahui secara terang-terangan mendukung pasangan petahana Rini-Ghoni pada Pilkada lalu, sehingga rekonsiliasi menjadi langkah penting untuk memastikan kelancaran pemerintahan mendatang.
“Pemetaan ini kami lakukan agar tidak ada lagi kubu-kubuan dalam pemerintahan. Pilkada sudah selesai, saatnya bersatu. Kami tidak ingin ada pejabat yang terus membawa kepentingan politik kelompok tertentu. Semua harus fokus mendukung program kerja Rijanto-Beky,” ujar Miftahul Huda, Senin 23 Desember 2024.
Miftahul juga menegaskan bahwa tim transisi akan memberikan sanksi tegas kepada pejabat yang masih mementingkan politik praktis di atas kepentingan pelayanan publik. Sanksi tersebut mulai dari peringatan, pembinaan, hingga tindakan administratif yang lebih serius.
“Jika ada yang tidak bisa meninggalkan kepentingan politik karena merasa kecewa atau tidak menerima hasil Pilkada, kami tidak segan-segan mengambil tindakan sesuai aturan. Ini demi menjaga profesionalitas dan integritas pemerintahan Kabupaten Blitar,” tambahnya.
Selain pemetaan pejabat, tim transisi bersama Wakil Bupati terpilih Beky Herdihansah juga mulai melakukan inspeksi terhadap fasilitas kantor Pemkab Blitar.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan kesiapan fasilitas sebelum Rijanto-Beky resmi dilantik dan memulai tugasnya pada Februari 2025 mendatang.
“Kami ingin memastikan semuanya siap, termasuk infrastruktur dan fasilitas pendukung di kantor Pemkab Blitar. Jangan sampai ada kendala ketika Pak Rijanto dan Pak Beky mulai bekerja nanti,” ujar Miftahul.
Pasangan Rijanto-Beky mencatat kemenangan telak dalam Pilkada Blitar 2024 dengan perolehan 504.655 suara, jauh melampaui pasangan petahana Rini Syarifah-Abdul Ghoni yang hanya memperoleh 137.706 suara. Penetapan resmi pasangan Rijanto-Beky sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blitar periode 2025-2030 dijadwalkan akan dilakukan dalam minggu ini.
Kemenangan besar ini menjadi awal dari harapan baru bagi masyarakat Blitar. Tim transisi berharap, rekonsiliasi di tubuh pemerintahan dapat segera terwujud sehingga semua pihak dapat bersinergi untuk mewujudkan visi dan misi Rijanto-Beky bagi Kabupaten Blitar.
“Setelah Pilkada, mari kita tinggalkan semua perbedaan. Tidak ada lagi kubu 01 atau 02. Saatnya kita bersatu untuk membangun Kabupaten Blitar,” pungkas Miftahul Huda. (*)
