Tulus Sugiharto : Bang RR Selalu Merasa Muda Jika Bicara Hak Rakyat Indonesia

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Moana

21 Agustus 2023 04:56 21 Agt 2023 04:56

Thumbnail Tulus Sugiharto : Bang RR Selalu Merasa Muda Jika Bicara Hak Rakyat Indonesia Watermark Ketik
Tokoh Nasional Dr Rizal Ramli.(Dok.Pribadi)

KETIK, JAKARTA – Polemik tentang batas minimal usia calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) terus bergulir.

Sejumlah Warga Negara Indonesia mengajukan permohonan uji materi terhadap Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terhadap UUD 1945. 

Dalam pasal ini disebutkan persyaratan menjadi Capres atau Cawapres berusia paling rendah 40 tahun. 

Permohonan itu teregistrasi (laman MK) tertanggal 16 Maret 2023 dengan nomor 29/PPU-XXI/2023. Kemudian pemohon lain tertanggal 17 Mei 2023 dengan nomor 55/PPU-XXI/2023.

Mahkamah Konstitusi (MK) tengah menggelar uji materi UU Pemilu terkait batasan usia Capres-Cawapres tersebut.

Ada wacana menurunkan batas minimal maupun maksimal usia saat seorang tokoh dinyatakan layak maju dalam bursa.

Sejumlah pakar memberikan tanggapan. Sebagaimana ungkapan Albert Einstein bahwa : akal sehat adalah kumpulan prasangka yang didapat sejak usia 18 tahun.

"Mungkin yang ingin dikatakan Einstein, ayo berpikir kritis dan out of the box sejak muda, sehingga membuat solusi untuk masa depan," ujar Pakar Geopolitik Tulus Sugiharto, Senin (21/8/2023).

Umur belakangan ini jadi perbincangan hangat di dunia politik Tanah Air. Berapa umur yang pas untuk menjadi presiden, wakil presiden atau jadi pemimpin di Indonesia?

Sekarang memang usia minimal untuk  menempati jabatan tersebut adalah 40 tahun. Lantas jika batas itu diturunkan, berapa usia yang masuk kategori layak?  

"Apakah 35 tahun, 25 tahun atau  21 tahun atau kenapa nggak sekalian 17 tahun, saat  usia boleh memilih dan boleh dipilih?," tanya Tulus balik.

Usia muda dalam berpolitik menurut  Tulus memang sah-sah saja. Ia kemudian memberikan contoh.

Sanna Marin didapuk sebagai PM Finlandia pada 2019 dalam usia 34 tahun, Presiden Kosovo Vjosa Osmani, Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado, Perdana Menteri Selandia Jacinda Ardern, Presiden Perancis Emmanuel Macron dan beberapa lagi dipilih atau terpilih ketika usianya belum 40 tahun. 

Tapi, ada juga pemimpin diktator nan kejam seperti Pemimpin Tertinggi  Korea Utara Kim Jong Un. Ia menjadi pemimpin sebelum usia 40 tahun.

Menurut Tulus, ini bukan hanya tentang perjalanan usia. Namun juga tentang tekad baja menjalani impian dan cita. Tentang sebuah filsafat, pertarungan politik dan masa depan bangsa.

Tulus Sugiharto mengulas dari berbagai sisi simbol kehidupan. 

Mulai lagu ikonik The Corrs hingga Otto von Bismarck dan peran besar Dr Rizal Ramli , seorang tokoh nasional yang tak henti dalam memperjuangkan kemajuan bagi bangsanya serta kesejahteraan bagi rakyatnya. Sejak ia berusia muda hingga kini. Gairah perjuangannya masih tetap sama.

Sedangkan Otto von Bismarck, orang yang mempersatukan Prusia (sekarang Jerman) saat berbicara di Gedung Parlemen pada tahun 1884 menyatakan jika politik bukanlah ilmu pasti, tetapi sebuah seni. “Politics is not a science...but an art.”  

Politik bukanlah ilmu pasti, sebab politik berbicara kuasa, otoritas, legitimasi, pemerintahan, negara, bangsa, dan seterusnya.

"Maka, secara logika, art dalam  politik harus dibarengi dengan pengalaman," ujarnya.

Tulus menambahkan, sejatinya MK menentukan umur untuk jadi pemimpin di Indonesia bukan hanya sekedar angka. 

Bahkan ketika berusia senja, Filsuf Socrates belajar musik. Kemudian ada orang berkata padanya, "Apakah engkau tidak malu belajar di usia tua?". Dia menjawab, "Aku merasa lebih malu menjadi orang yang bodoh di usia tua."

Kepada Gen Native Digital, Tulus menyarankan agar membersamai Rizal Ramli. Dia dinilai bisa memimpin Indonesia di 2024 mendatang. Rizal sarat akan pengalaman.

Prestasinya dalam menyelamatkan keuangan negara tak main-main saat ia duduk sebagai menteri lintas kepemimpinan. Namanya harum di dunia internasional. Namun, jiwa perjuangannya masih tetap sama ketika ia turun sebagai aktivis di jalanan. Lantang pada ketidakadilan dan penindasan.

Rizal meski tak lagi muda, namun ia adalah idola para mahasiswa. Kerap diundang dalam diskusi-diskusi cerdas di kampus ternama hingga pelosok daerah. Membangkitkan semangat nasionalisme sebenar-benarnya kepada generasi muda.

Tulus lalu mengutip syair lagu So Young milik The Corrs. Band asal kota Dundalk, Irlandia yang akan tampil di Jakarta pada 18 Oktober 2023 mendatang.

And it really doesn't matter/That we don't eat/And it really doesn't matter/If we never sleep/No, it really doesn't matter/Really doesn't matter at all/Cause we are so young now.

Selama masih merasa muda, penuh semangat dan gairah. Maka, bukankah usia hanya sekadar angka?

Rizal berpikir out of the box mengikuti Einstein, selalu terus ingin belajar seperti Socrates dan  jiwanya : We are chasing the moon, just running wild and free, we are following through, every dream, and every need, we are so young. Seperti lirik The Corrs.

"Bang RR (Rizal Ramli) tidak mau bodoh di usianya sekarang,  ia selalu merasa muda jika bicara hak rakyat Indonesia . Tentang ekonomi kerakyatan, demokrasi  politik, berpikir kenapa reformasi setelah 1998 tidak berjalan maksimal? Selalu berpikir untuk menaikkan kemakmuran rakyat Indonesia bahkan secara real, ikut berdemo untuk buruh dan banyak lagi," ungkapnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Dr Rizal Ramli Tokoh Nasional Usia Capres-Cawapres Mahkamah konstitusi Tulus Sugiharto