UIN KHAS Jember, Kampus Islam Pertama di Indonesia Pendiri Fakultas Kehutanan

Jurnalis: Naufal Ardiansyah
Editor: M. Rifat

9 April 2023 03:10 9 Apr 2023 03:10

Thumbnail UIN KHAS Jember, Kampus Islam Pertama di Indonesia Pendiri Fakultas Kehutanan Watermark Ketik
Rektor UIN KHAS Jember Prof Babun Suharto (kanan) menerima SK Menteri LHK RI Siti Nurbaya tentang hibah tanah untuk pengembangan kampus II di Lumajang. (Foto: Dok. Humas UIN KHAS for Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember bertekad membangun Fakultas Kehutanan dan Lingkungan di Kampus II yang berada di Kecamatan Senduro, Lumajang.

Dengan demikian, UIN KHAS Jember akan menjadi kampus keagamaan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memiliki Fakultas Kehutanan dan Lingkungan.

Cita-cita tersebut semakin dekat terwujud setelah Rektor UIN KHAS Jember Prof Babun Suharto menerima Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia tentang Penetapan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus untuk Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan UIN KHAS Jember pada Kawasan Hutan Produksi Tetap di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, seluas 100 hektare.

SK dengan nomor 208/MENLHK/SETJEN/PLA.0/3/2023 ini ditandatangani Menteri LHK RI Siti Nurbaya di Jakarta.

"Tentu turunnya SK ini tidak lepas dari campur tangan Gus Menteri (Yaqut Cholil Qoumas, Menag). Beliau mendukung penuh kemajuan dan pengembangan kampus UIN KHAS Jember ini," kata Babun.

Cikal Bakal Fakultas Kehutanan

Kepada Ketik.co.id, Sabtu (8/3/2023), Babun menegaskan terbitnya SK Menteri LHK dalam pengembangan kampus II UIN KHAS Jember di Lumajang adalah cikal bakal berdirinya Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, termasuk Fakultas Pertanian.

"Ini memacu kami untuk pembukaan fakultas baru di Kampus II," imbuhnya.

Menurut mantan Ketum GP Ansor Jember tersebut, bukan hal mustahil bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk mengembangkan Fakultas Kehutanan.

Dengan adanya perubahan status dari institut menjadi universitas, Babun berharap lahirnya disiplin ilmu baru yang lebih beragam agar masyarakat memiliki banyak pilihan.

Integrasi Kampus dan Masyarakat

Pihaknya menilai bahwa pemilihan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan ini adalah lompatan besar. UIN KHAS Jember akan lebih dekat dan menyatu dengan masyarakat.

"Di sana alamnya sudah terbentuk. Nah, perlu ada kampus yang bisa mendukung aktivitas masyarakat dari segi akademik. Apalagi di sana ada Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa yang menjadi ikon Lumajang," ucap Babun.

Tak hanya itu, Kampus II UIN KHAS Jember di Lumajang akan dikuatkan dengan pusat pelatihan yang berkaitan dengan kehutanan dan lingkungan.

Kampus ini, lanjut Babun, diproyeksikan menjadi laboratorium praktek seputar kehutanan dan lingkungan bagi mahasiswa dan dosen, termasuk masyarakat umum.

"Tidak hanya teori tapi praktek juga harus ada. Dan porsinya harus lebih banyak," tegasnya.

Kampus di Atas Awan

Babun optimis kampus II UIN KHAS Jember yang berada di Senduro, Lumajang ini menjadi satu-satunya perguruan tinggi dengan konsep kampus di atas awan.

Lokasinya yang berada di ketinggian dengan view alam terbuka membuat spot-spot khusus semakin memanjakan mata.

Di kawasan tersebut juga memiliki Puncak B.29 yang merupakan puncak tertinggi di kawasan lautan pasir Bromo dengan ketinggian + 2.900 mdpl, terletak di Senduro, satu kecamatan dengan Kampus II UIN KHAS Jember.

"Pengembangannya akan terintegrasi dengan wisata karena di sana memang menjadi destinasi wisata baik wisatawan domestik maupun mancanegara," kata Babun. (*)

Tombol Google News

Tags:

UIN KHAS Jember Babun Suharto Fakultas Kehutanan Kampus II UIN KHAS Jember UIN Jember