KETIK, SURABAYA – Sejak ditunjuk sebagai pusat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada 2019, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) konsisten menunjukkan kualitas layanan dan pelaksanaan tes dari tahun ke tahun. Berbagai layanan terus dioptimalkan termasuk untuk peserta kelompok disabilitas.
Untuk UTBK tahun ini, Unesa menyiapkan sebanyak 1.280 set kursi dan komputer untuk setiap sesi tes. Jika dikalikan dengan 20 sesi, maka total kursi UTBK di Unesa mencapai 25.600 set kursi dan komputer, plus cadangan.
Kasubdit Admisi dan Kelulusan Mahasiswa Unesa, Sukarmin mengatakan terdapat beberapa alasan mengapa peserta harus memilih tes UTBK di Unesa. Hal pertama yang menjadi pertimbangan tentu saja terkait fasilitas dan infrastruktur.
"Unesa memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai untuk pelaksanaan UTBK, termasuk laboratorium komputer modern dengan spesifikasi tinggi yang menjamin kelancaran ujian," kata Sukarmin, Selasa 25 Maret 2025.
Selain itu Unesa juga terletak di posisi yang strategis, dimana Kampus 1 Ketintang dan Kampus 2 Lidah Wetan, yang sama-sama strategis di Surabaya. Hal ini tentu akan memudahkan para peserta UTBK agar dapat sampai di lokasi ujian dengan mudah.
Dua lokasi itu mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi, baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum seperti bus kota dan ojek online.
"Belum lagi Unesa juga memiliki area parkir yang luas, memudahkan peserta yang datang dengan kendaraan sendiri," tambahnya.
Sebagai kampus inklusi, Unesa juga dikenal ramah terhadap disabilitas. Panitia menyiapkan ruang tes khusus yang dilengkapi dengan perangkat pendukung yang dibutuhkan masing-masing kelompok disabilitas. Selain itu, juga disiapkan pendamping khusus dari unsur mahasiswa dan dosen.
Tidak ketinggalan reputasi dan pengalaman. Unesa memiliki pengalaman panjang dalam menyelenggarakan UTBK, sehingga sistem pelaksanaan sudah teruji dan efisien. Dikenal sebagai salah satu pusat UTBK terbesar di Jawa Timur, dengan ribuan peserta setiap tahunnya.
“Kami menerapkan standar tinggi dalam keamanan dan ketertiban ujian, memastikan lingkungan yang kondusif bagi peserta,” pungkasnya. (*)
