Unisma Undang Top 2 Percent Scientist, Bahas Perkembangan AI dalam Dunia Pendidikan

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

7 Desember 2024 13:46 7 Des 2024 13:46

Thumbnail Unisma Undang Top 2 Percent Scientist, Bahas Perkembangan AI dalam Dunia Pendidikan Watermark Ketik
Prof Zamzami diundang oleh Unisma untuk membahas perkembangan AI dalam pendidikan, 7 Desember 2024. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) mengundang Prof Zamzami Zainuddin yang merupakan top 2 percent scientist di bidang pendidikan yang diumumkan oleh Standford University dan Elsevier dari 2021-2024.

Kedatangan Prof Zamzami untuk berbagi ilmu terkait perkembangan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan.

Wakil Rektor I Unisma, Erna Sulistyowati menjelaskan Prof Zamzami merupakan dosen senior di Flinders University, Australia. Menuju status Unsima sebagai World Class University membuat Unisma rutin mengundang maupun bekerja sama dengan kampus terkemuka dari luar negeri.

"Kami menyelenggarakan seminar internasional dengan pakar dan dosen senior di bidang pendidikan. Tujuannya untuk memberikan informasi terkait perkembangan teknologi dalam bidang AI," ujarnya, Sabtu 7 Desember 2024.

Terlebih sebagai dosen senior, Prof Zamzami diharapkan dapat membagikan keilmuannya untuk diterapkan di Unisma. Terutama teknologi AI yang saat ini marak digunakan oleh berbagai kalangan termasuk mahasiswa, dosen, maupun bagian administrasi.

"Kita harus ada pendekatan dengan tokoh dan pakar seperti beliau untuk membantu kampus kami yang ada di sini. Teknologi AI memang sudah banyak digunakan namun belum optimal," tuturnya.

Diseminasi yang diberikan oleh Prof Zamzami terkait pemanfaatan AI di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan Unisma. Untuk itu seluruh Dekan hingga Ketua Program Studi (Kaprodi) turut dihadirkan agar dapat menyerap informasi tersebut.

Erna juga menyebutkan bahwa meskipun AI telah masif digunakan namun pemahaman terkait kaidah ethic juga harus diperhatikan. Ia tak ingin penggunaan AI justru memanjakan mahasiswa hingga enggan menggunakan kemampuan berfikirnya.

"Saat ini penggunaan AI selain membantu proses pendidikan juga harus ada kaidah ethic. Misalnya dalam mengerjakan tugas hanya mengandalkan Chat GPT, nah ini harus diketahui unsur etikanya sehingga bijak menggunakan AI dalam pendidikan," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Zamzami Zainuddin UNISMA Top 2 Percent Scientist AI Artificial Intelligence Pendidikan