KETIK, BLITAR – Wali kota Blitar terpilih, Syauqul Muhibbin, menegaskan komitmennya melakukan reorganisasi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar dalam 100 hari kerja pertama setelah nanti resmi dilantik.
Langkah ini, menurutnya, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan publik di Kota Blitar.
“Setelah pelantikan, kami akan langsung melakukan pemetaan. Mana yang perlu disinkronisasi dan mana yang harus segera ditata ulang. Pejabat yang terlalu lama di posisi yang sama cenderung kurang berkembang, sementara tantangan pemerintahan terus berubah," ucapnya.
"Kami ingin memastikan ada penyegaran agar birokrasi lebih dinamis dan pelayanan publik lebih baik,” tambah Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, dalam konferensi pers usai penetapan dirinya sebagai pemenang Pilkada Kota Blitar 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Jumat 7 Februari 2025.
Dalam pernyataannya, Mas Ibin menegaskan bahwa reorganisasi ini bukan sekadar pergantian pejabat, tetapi bagian dari upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
“Kami sudah mencatat banyak lini pemerintahan yang membutuhkan penyegaran dan perbaikan. Tidak bisa dibiarkan stagnan. Iklim pelayanan publik harus berubah. Kami ingin birokrasi yang lebih responsif, inovatif, dan benar-benar bekerja untuk masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sektor pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum akan menjadi fokus utama. Kota Blitar, menurutnya, adalah kota jasa yang harus mengandalkan kualitas layanan publik sebagai daya saing utama.
“Kami ingin memastikan warga mendapatkan pelayanan terbaik, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan. Itu sebabnya, program-program yang langsung menyentuh masyarakat akan menjadi prioritas kami,” imbuhnya.
Di sisi lain, Mas Ibin juga mengakui bahwa tantangan besar menanti, terutama terkait pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat yang memaksa daerah melakukan efisiensi.
“Kami sadar ada keterbatasan anggaran karena efisiensi dari pemerintah pusat. Ini tantangan berat, tapi kami tidak akan menyerah. Justru ini kesempatan bagi kami untuk lebih kreatif dalam menggali potensi yang ada dan memastikan setiap rupiah anggaran digunakan seefisien mungkin,” jelasnya.
Terkait program makan bergizi gratis untuk siswa, ia mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu arahan teknis dari pemerintah pusat.
“Program ini menyangkut 50 ribu siswa, jadi kami ingin memastikan pelaksanaannya rapi dan benar-benar memberikan manfaat. Bukan sekadar program formalitas, tapi benar-benar menambah gizi anak-anak di Kota Blitar,” ujarnya.
Meskipun belum membentuk Tim Transisi secara resmi, Mas Ibin menyebut bahwa dirinya dan wakilnya, Elim Tyu Samba, telah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mempercepat pembangunan.
“Kami tetap menghormati pemerintahan yang masih berjalan saat ini. Namun, setelah pelantikan, kami akan langsung bekerja sesuai program prioritas. Tidak ada waktu untuk menunda-nunda,” ungkapnya.
Ia juga kembali menegaskan bahwa reorganisasi pejabat akan tetap menjadi agenda utama dalam 100 hari kerja.
“Penataan pejabat ini penting agar aparatur pemerintah bisa lebih adaptif terhadap tantangan zaman. Jika birokrasi lincah dan responsif, maka pelayanan publik akan jauh lebih baik,” pungkasnya.
Dengan janji perubahan yang diusung Mas Ibin, masyarakat Kota Blitar kini menanti realisasi dari berbagai program yang telah dijanjikan, berharap kepemimpinan baru ini mampu membawa kemajuan bagi kota mereka. (*)