KETIK, BANDUNG – Bio Farma menerima kunjungan kerja dari Wakil Menteri BUMN RI, Dony Oskaria, didampingi Asisten Deputi Bidang Industri Kesehatan (INKES) Fadjar Judisiawan.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya beserta jajaran direksi menerima langsung kunker yang bertujuan untuk meninjau peningkatan kapasitas produksi Bio Farma dalam rangka meningkatkan ketahanan kesehatan nasional dan global.
Dalam sambutannya, Wamen BUMN Dony Oskaria menyampaikan terkait perlunya fokus perusahaan dalam meningkatkan kinerja guna memberikan value kepada masyarakat.
Dony menyatakan, Bio Farma adalah salah satu industri yang memberikan impact yang besar terhadap masyarakat. Impact ini tidak hanya berkontribusi besar pada ketahanan kesehatan nasional, namun juga kepada masyarakat global.
"Dengan jangkauan sebesar 740 juta orang di dunia. Masyarakat Indonesia dan dunia merasakan dampak positif dari produk-produk Bio Farma,” ungkap Dony.
Lebih lanjut, Dony menyampaikan harapannya agar di masa depan, Bio Farma dapat menjadi Hub atau sentra produsen vaksin di tingkat regional.
Menurutnya, di tingkat ASEAN, Bio Farma merupakan satu-satunya produsen vaksin yang memiliki sertifikat prakualifikasi WHO untuk melakukan ekspor. Hal tersebut memberikan keunggulan bagi Bio Farma untuk terus meningkatkan kontribusinya.
"Saya harapkan dalam beberapa tahun ke depan, Bio Farma sudah dapat menjadi hub produsen vaksin di tingkat regional,” ucap Dony.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menyatakan sebuah kehormatan bagi Bio Farma untuk mengemban tugas mulia menjaga ketahanan kesehatan nasional dan berkontribusi pada kesehatan global.
Shadiq menyebut Bio Farma saat ini memiliki 17 produk yang digunakan untuk pemenuhan tugas vaksinasi dari pemerintah, kebutuhan pasar swasta dalam negeri, serta pemenuhan kebutuhan ekspor.
"Dengan kapasitas lebih dari 3 milyar dosis per tahun, Bio Farma akan terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memberikan value positif bagi ketahanan kesehatan nasional, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global dengan diplomasi kesehatan,” papar Shadiq.
Pada kesempatan ini Wamen BUMN beserta jajaran dan didampingi oleh Direksi Bio Farma, melakukan kunjungan ke fasilitas produksi vaksin yang digunakan untuk program pemerintah seperti Vaksin Pertusis, Vaksin Polio, Vaksin BCG, Vaksin Typhoid, Vaksin Hepatitis B dan Vaksin Hemofilus Influenza Tipe B.
Selain itu Wamen juga meninjau fasilitas produksi vaksin nOPV2 (vaksin polio tipe 2) yang menjadi salah satu komoditas ekspor.
Saat ini, Bio Farma telah berkontribusi terhadap ketahanan kesehatan nasional dan global. Bio Farma mendukung inisiasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) Expanded Programme on Immunization selama 50 tahun terakhir dan berhasil mencegah 154 juta kematian anak dalam kurun waktu tersebut.
Bio Farma juga memainkan peran penting dalam mendukung cakupan imunisasi nasional dengan pencapaian 94.6% pada tahun 2022.(*)