Wamenag RI Sebut Kabinet Gemuk hingga Tanpa Oposisi Jadi Inklusifitas Pemerintahan Prabowo

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

12 Februari 2025 18:19 12 Feb 2025 18:19

Thumbnail Wamenag RI Sebut Kabinet Gemuk hingga Tanpa Oposisi Jadi Inklusifitas Pemerintahan Prabowo Watermark Ketik
Wamenag RI saat mengisi kuliah tamu di UB membahas inklusifitas di pemerintahan Prabowo. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Dr KH Romo R Muhammad Syafi’i bertandang ke Universitas Brawijaya (UB), Rabu, 12 Februari 2025. Kehadiran Wameag dalam rangka mengisi kuliah tamu di perguruan tinggi tersebut.

Kuliah Tamu yang diberikan, bertajuk Asta Cita Mendorong Pendidikan yang Inklusif untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045. Romo Syafi'i banyak menyinggung terkait inklusifitas dalam pemerintahan Prabowo Subianto.

Ia menyebutkan bahwa inklusifitas Prabowo dapat dilihat dari ketiadaan oposisi dalam kepemimpinannya. Hal tersebut dinilai sesuai taglinenya, bahwa 1 musuh cukup banyak, sedangkan 1000 kawan masih kurang. 

"Di Asta Cita ada menghormati HAM dan membangun demokrasi. Demokrasi hari ini dikemas beliau bahkan tanpa oposisi. Selalu mengingatkan kebenaran, apakah harus dalam bentuk oposisi, maka dirangkul semua," ujar Wamenag RI Dr KH Romo R Muhammad Syafi'i.

Kepercayaan itu lah yang mendasari banyaknya kementerian di Kabinet Merah Putih. Meskipun banyak pihak mengkritik, namun Syafi'i menyebut bahwa kebijakan tersebut menimbang luasnya wilayah Indonesia. 

"Dikritik orang besar sekali kabinetnya. Ya bagaimana tidak besar, luas Indonesia terukur sama dengan luas Eropa yang ada 27 negara, presiden banyak. Kita hanya 1 presiden," lanjutnya. 

Ia melanjutkan, sengan pikiran yang inklusif, Prabowo mengatakan bahwa meskipun negara seperti China dengan penduduk yang lebih banyak, namun jumlah menteri tidak sebanyak Indonesia. 

"Beliau dengan pikiran inklusif mengatakan memang benar seperti itu tapi China partainya 1, kita partai ada 28 ya wajar. Namun yang penting kita gak membiarkan HAM diinjak, tidak membiarkan ketidakadilan merajalela," tegasnya. 

Dalam 8 Asta Cita juga disinggung terkait pertahanan keamanan dengan mendahulukan kesejahteraan rakyat. Agar terwujud, maka harus memperkuat swasembada pangan. 

"Untuk memastikan ketahanan kuat, tidak lapar, ya swasembada dulu. Baru kita bebas membuat program untuk membuang jauh ketakutan dan membangun rasa aman. Inklusifisme prabowo membangun keamanan kuat dengan memastikan sandang pangan aman," tuturnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Prabowo Subianto wamenag ri Universitas Brawijaya Muhammad Syafi'i Inklusifitas Prabowo Kabinet Gemuk Tanpa Oposisi