KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda, Sidoarjo memprediksi minggu kedua bulan Maret 2025 ini, 11 kabupaten di Jawa Timur masih diguyur hujan lebat dan angin kencang. Hal ini bila terjadi dikhawatirkan terjadi bencana Hydro Geofisika.
Sebelas kabupaten yang diwaspadai terjadi hujan lebat dan angin kencang meliputi Kabupaten Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Lumajang, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Situbondo dan Trenggalek.
Sementara BMKG Juanda mencatat di Kota Surabaya dan sekitarnya tanggal 10 hingga 12 Maret 2025 diprediksi cerah berawan. Sedangkan hujan akan terjadi dengan intensitas sedang. Potensi hujan ringan dan sedang akan terjadi pada siang, sore dan malam hari
Berdasarkan pantauan BMKG sampai minggu kedua bulan Maret 2025 ini belum ada tanda-tanda awal musim kemarau. Namun BMKG telah memprediksi musim kemarau ada awal atau akhir bulan April 2025 nanti.
“Sampai sekarang belum ada rilis resmi mengenai kapan akan memasuki musim kemarau,” kata Agatha Mayasari, prakirawan BMKG Juanda yang dihubungi Ketik.co.id, Minggu, 9 Maret 2025.
Mengenai awal musim kemarau, Agatha menjelaskan, di Jawa Timur kini bisa dikatakan masih pada posisi musim hujan. Tapi bisa dianggap juga sebagai masa transisi musim hujan ke musim kemarau.
Di sisi lain, BMKG memprediksi kondisi La Nina belum ada perubahan. Fenomena cuaca ekstrem ini terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur kondisinya lebih dingin.
Sebagai catatan, siklon tropis yang bulan lalu terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah jauh dari Indonesia. Sedangkan TC (Tropical Cyclone) 24 S dan TC 25 masih berada di Samudra Hindia. Tapi hal ini kurang memberikan dampak cuaca di wilayah Jawa Timur.(*)
