KETIK, JAKARTA – Yanti Heru resmi menjabat Ketua Umum Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) masa bakti 2025-2028. Serah terima jabatan (sertijab) dari Hastuti B. Kresna ke Yanti Heru berlangsung di The Sultan Hotel Jakarta pada Rabu, 26 Februari 2025.
Hadir pada momentum itu, Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Annisa Pohan Yudhoyono, Ketua Wanita Indonesia Pemerhati Pariwisata (WIPP) Vivin Alwan, para tamu undangan, serta seluruh pengurus WITT.
Sebagai bentuk konsolidasi awal kepengurusan baru WITT, Annisa dan Vivin hadir memberi dukungan secara langsung.
Annisa Pohan menjelaskan, merokok berdampak buruk bagi jantung. Menurutnya, rokok menjadi sumber penyakit. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, terjadi lonjakan jumlah perokok perempuan, terutama kalangan remaja dan dewasa.
"Ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena merokok tidak hanya menyebabkan kesehatan paru-paru, tetapi juga meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan juga stroke," jelasnya.
Istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini berpesan, setiap keluarga wajib menjaga anggota keluarga dari bahaya rokok. Pesan tersebut disampaikan Annisa kepada seluruh Ibu di seluruh Indonesia.
"Sebagai ibu, menjaga keluarga dari bahaya rokok adalah sebuah kewajiban karena menjaga kesehatan adalah bagian dari investasi jangka panjang," tukas Annisa.
Senada dengan Annisa, Ketua WIPP sekaligus Ketua WITT Provinsi Maluku Utara Vivin Alwan mengatakan, menjaga kesehatan bukan hanya menghindari rokok. Ia menyebut bahaya narkoba juga menjadi hal mutlak yang harus diawasi oleh orang tua terhadap anak-anak. Baik di lingkungan rumah, maupun lingkungan luas.
"Orang tua khususnya Ibu, harus benar-benar memastikan bahwa anak dan keluarganya bebas dari bahaya rokok juga narkoba. Menjaga agar keluarga tetap sehat adalah investasi yang tidak bisa dinominalkan dengan uang tetapi hanya dengan perbuatan," paparnya
"Misalnya menjaga pola makan dalam keluarga, membiasakan agar keluarga rutin berolahraga," sambung Vivin
Perempuan pemerhati pariwisata ini berharap cita-cita bangsa menuju generasi emas akan tersampaikan.
"Generasi emas pada tahun 2040, anak-anak Indonesia harus sehat lahir dan batin. Sehingga tagline Indonesia Emas menjadi pion Indonesia sehat anak muda cerdas bukan lemas," tandasnya.(*)
