Ajak Pesantren Bersih, Sehat dan Mandiri, Dosen Ini Ajarkan Santri Olah Sampah dan Air

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Muhammad Faizin

8 Oktober 2024 18:00 8 Okt 2024 18:00

Thumbnail Ajak Pesantren Bersih, Sehat dan Mandiri, Dosen Ini Ajarkan Santri Olah Sampah dan Air Watermark Ketik
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unusa, Achmad Syafiuddin mengajarkan santri soal mengelola sampah dan air, Senin, 7 Oktober 2024. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa)  terus melakukan pengabdian masyarakat dengan menyasar pondok pesantren untuk misi edukasi gaya hidup bersih dan sehat. 

Unusa mengusung program 'Pesantren Bersih, Sehat, dan Mandiri' atau Pesantren Bersemi. Salah satu yang menjadi sasaran adalah Pesantren Bustanul Ulum, yang ada di Pamekasan, Madura. 

“Kami ingin memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di pesantren-pesantren yang selama ini kurang tersentuh oleh program-program kesehatan dan lingkungan,” ujar ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unusa, Achmad Syafiuddin, Senin, 7 Oktober 2024.

Program ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Program Pesantren Bersemi di Pesantren Bustanul Ulum dilaksanakan melalui beberapa tahap yang terencana.

"Pertama, yang kami lakukan dimulai tahap peningkatan kesadaran melalui pelatihan dan pendampingan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya kebersihan dalam mencegah penyakit," ucapnya.

Dengan memberikan edukasi tentang bahaya penyakit yang disebabkan oleh air tidak bersih serta pentingnya mencuci tangan yang benar. "Dengan menjaga kebersihan membuat kita bisa menjaga kesehatan tubuh kita," beber Syafiuddin.

Selain itu, tim pengabdian masyarakat Unusa dengan memberikan pelatihan dan penerapan teknologi pengolahan air dan pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan pesantren yang lebih bersih.

"Kami langsung memberikan pelatihan kepada santri untuk bisa mengolah sampah dan air sendiri," ucapnya.

Syafiuddin menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada edukasi kesehatan dan lingkungan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi.

“Kami ingin santri di pesantren memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menciptakan produk-produk bernilai tambah. Dengan demikian, mereka tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.

Program Pesantren Bersemi diharapkan bisa menjadi contoh bagi pesantren-pesantren lainnya di seluruh Indonesia. Achmad Syafiuddin berharap bahwa program ini bisa terus berjalan dan berkembang dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta.

“Kami sangat berharap adanya kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan melalui dana tanggung jawab sosial (CSR) mereka, agar program ini bisa berkelanjutan dan mencakup lebih banyak pesantren tradisional,” tambahnya.

Pesantren Bersemi telah memberikan dampak positif bagi para santri di Bustanul Ulum. Mereka kini lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta berlatih untuk mandiri secara ekonomi.

"Dengan sinergi antara pesantren, pemerintah, dan sektor swasta, diharapkan program ini dapat memperluas dampaknya dan menjadi gerakan nasional yang membawa pesantren tradisional di Indonesia menuju masa depan yang lebih baik," terangnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pengabdian Masyarakat Unusa Unusa mengelola sampah olah Air bersih