KETIK, BANDUNG – Sebagai respons Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang teknologi menghadapi kondisi volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA), mereka melakukan strategi pembaharuan bisnis (business renewals) dengan masuk pada bidang baru di luar kompetensi utamanya.
Menariknya, strategi ini dijalankan oleh beberapa perusahaan besar BUMN baik di sektor energi, telekomunikasi, dan pertahanan. Management of Technology Laboratory, School of Business and Management (MoT Lab SBM-ITB) merespons kondisi ini dengan mengadakan national webinar bertema “Technology-based Business Renewals of Established Firms” Kamis (7/12/2023) melalui platform daring zoom.
Webinar ini menghadirkan para top management di empat perusahaan BUMN yaitu Sigit P. Santosa, Sc.D (Direktur Technology and Development, PT Pindad), Oki Muraza, PhD (Senior Vice President Research, Technology, and Innovation, Pertamina), Prasetiyo Raharjo, MT. (Tribe Leader Innovation Management, Telkom Indonesia), dan Dr. Zainal Arifin (Executive Vice President of Renewable Energy, Perusahaan Listrik Negara (PLN)).
Sebagai pembicara pertama, Dr. Zainal Arifin dari PLN mengungkapkan business renewals yang dilakukan PLN melalui strategi eksploitasi dan eksplorasi yang dikelompokkan ke dalam empat bagian yaitu energy value provider, energy, home service provider, connected energy service, dan beyond energy.
"Satu contoh program yang dilakukan PLN adalah pembangunan Cirata PV Floating- 192 MW di Waduk Cirata Purwakarta Jawa Barat yang menjadi PLTS terbesar kedua di dunia," kata Zainal Arifin.
Pembicara kedua dari Telkom Indonesia, Prasetiyo Raharjo mengungkapkan, Telkom Indonesia menerapkan tiga strategi sekaligus yaitu connectivity, platform, dan service. Satu program yang dijalankan Bernama Indigo yitu inkubasi startup eksternal perusahaan untuk sinergi dan mengembangkan valuasi. Telkom fokus pada penyiapan digital talent dan validasi teknologi.
“Karena VUCA ini kami mengembangkan bisnis model baru, sehingga kami fokuskan pada penyiapan digital talent dan validasi teknologi” ungkap Prasetiyo Raharjo.
Pembicara ketiga dari Pertamina, Oki Muraza dalam paparannya mengungkapkan, Pertamina mengkombinasikan tiga strategi sekaligus yaitu mempertahankan kemandirian energi Indonesia, melancarkan sumber daya domestik untuk swasembada energi, dan transisi energi yang difokuskan pada net zero emission.
"Satu contoh yang sudah dijalankan Pertamina adalah melakukan R&D dalam pengembangan katalis merah putih untuk bio gasoline," ungkap Oki.
Sementara Direktur Pindad, Sigit P. Santosa mengungkapkan, VUCA mendorong PT Pindad melakukan strategi tidak hanya menciptakan sesuatu yang baru, melainkan new value melalui hilirisasi dan komersialsiasi hasil penelitian.
Ia mengungkapkan bahwa Pindad melakukan secara parallel strategi technology push dan market pull dengan berusaha untuk masuk ke detail design yang hasilkan multipler effect ekonomi hingga 12 kali. PT Pindad saat ini berhasil membuat kendaraan tempur dan juga taktis, di mana Maung 4 x 4 Merah Putih adalah produk terbaru yang dihasilkan.(*)
“Inovasi bisnis itu tidak hanya menciptakan produk baru, melainkan juga value baru melalui strategi hilirisasi dan komersialisasi”, kata Sigit.(*)