Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Aplikasi Inovatif Atasi Kecanduan Pornografi

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Naufal Ardiansyah

7 Juni 2023 13:47 7 Jun 2023 13:47

Thumbnail Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Aplikasi Inovatif Atasi Kecanduan Pornografi Watermark Ketik
Mahasiswa Universitas Jember pembuat aplikasi FreeMe (dari kiri) Mohammad Amanda, Rizki Dwi Putra, Amelia Puspita Wardani. (Foto: Universitas Jember)

KETIK, JEMBER – Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa manfaat yang besar, namun juga memiliki sisi negatif yang menyebabkan masalah. Salah satunya adalah penyebaran konten pornografi yang semakin mudah diakses.

Kemudahan akses pornografi dapat memicu kecanduan yang berakibat pada gangguan psikologis dan dikhawatirkan meningkatkan angka kekerasan seksual.

Sebab itu, tiga mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Jember menciptakan prototype aplikasi FreeMe, dengan tujuan untuk membantu pencegahan kecanduan pornografi.

Ketiga mahasiswa tersebut menamai diri mereka Tim Surface555 yang terdiri dari Rizki Dwi Putra, Amelia Puspita Wardani, dan Mohammad Amanda Maulana Malik Ibrahim.

Inovasi mereka mendapatkan apresiasi terbukti dengan meraih juara pertama ajang User Experience (UX) Competition 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik (KMTETI) Universitas Gadjah Mada pada 2-3 Juni 2023 kemarin.

Foto Tampilan prototype aplikasi FreeMe (Foto: Universitas Jember)Tampilan prototype aplikasi FreeMe. (Foto: Universitas Jember)

Aplikasi FreeMe didesain mirip seperti bermain game online. Cara memainkannya cukup mudah. Pemain akan mengunduh aplikasi FreeMe dan masuk dengan nama anonim. 

“Misalnya satu pemain mendapatkan tiga kali kesempatan bermain. Setiap pemain akan membuat target, misalnya saja tidak akan membuka konten di situs X selama seminggu. Jika ternyata mereka membuka situs tersebut sebelum seminggu maka akan ada peringatan yang jika tidak diindahkan maka kesempatan bermain berkurang,” jelas Rizki yang juga ketua tim.

Aplikasi ini masih dalam tahap prototype, sehingga masih membutuhkan banyak perbaikan. Tim Surface555 berencana setiap pengguna FreeMe dapat berinteraksi dengan sesama yang mengalami situasi serupa, harapannya mereka dapat saling mendukung. 

Mereka menyadari bahwa kecanduan pornografi adalah masalah yang sensitif, sehingga pengguna FreeMe harus mendapatkan pendampingan dari ahli di bidang psikologi, sosial, dan keagamaan.

“Kehadiran para pakar ini kami harapkan bisa melakukan validasi  agar aplikasi FreeMe benar-benar menghadirkan manfaat bagi masyarakat, terutama para pecandu pornografi,” imbuh Amelia.

Perancangan prototype aplikasi FreeMe mendapatkan perhatian khusus para juri dan berhasil mengungguli 120 tim lainnya yang mengikuti ajang UX Competition 2023.

“Menurut dewan juri ada dua poin yang menjadikan skor tertinggi kami raih, yakni keunikan topik yang diusung dan metode design thinking yang digunakan,” ujar  Mohammad Amanda. (*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Jember Fakultas Ilmu Komputer UX Competition 2023 aplikasi FreeMe prototype pornografi