KETIK, BANDA ACEH – Tim Jawa Timur cabang olahraga (cabor) Tenis Lapangan menjadi juara umum PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Itu setelah mereka sukses meraih 7 medali emas, 3 Perak dan 1 perunggu
Setelah merebut dua emas di nomor beregu putra dan beregu putri, Jumat 20 September 2024 Jatim menyapu bersih lima emas lainnya dari nomor perorangan.
Lima emas itu diraih M Rifqi Fitriadi dari nomor tunggal putra. Dia mengalahkan Tegar Abdi asal Kalimantan Selatan dengan skor 6-1 dan 6-0. Kemudian, dari nomor tunggal putri Janice Tjen mengalahkan Cylova Zuleyka asal Aceh dengan skor 6-1 dan 6-1.
Kemudian, di nomor ganda putra ada pasangan Christopher Rungkat/David Agung Susanto yang melawan rekannya sendiri M Rifqi Fitriadi/Anthony Susanto. Cristo dan David menang dengan skor 4-6, 6-3 (10-5).
Di sektor ganda putri, pasangan Janice Tjen/Aldila Sutjiadi sukses mengalahkan rekannya asal Jatim Beatrice Gumulya/Jessy Rompies dengan skor 7-6 dan 6-4.
Terakhir, emas disumbang pasangan ganda campuran Aldila Sutjiadi/Christopher Rungkat yang menang atas pasangan Beatrice Gumulya/David Agung dengan skor 6-3 dan 6-1.
Menyambut hasil tersebut, Pelatih Kepala Tenis Lapangan Jatim Irmantara Subagio mengatakan keberhasilan tersebut tak lepas dari kerja keras atlet untuk menjaga kualitas.
"Sesuai dengan prediksi, satu kualitas anak-anak kita meramal dapat tujuh emas. Memang kami meramal ada Rifqi, ada Christo, ada Dila, ada Janice itu kami memastikan ingin membuat tetap target tujuh Alhamdulillah bisa terwujud target itu," ucap Ibag.
"Dengan komposisi itu dan kebetulan melihat kompetitor sejak awal kami optimis tujuh emas," tambah Ibag kepada Ketik.co.id, Jumat, 20 September 2024.
Dia menambahkan, keberhasilan tersebut tak lepas pula dukungan KONI Jatim memfasilitasi para atlet untuk mengikuti tur-tur tenis internasional.
"Untuk kelas mereka ya sudah banyak mengikuti tur dan harus. Karena kami diskusi beberapa teman jatim kok bisa seperti itu karena tur. Itu bukan satu-satunya tetap intinya berlatih, tapi tour bagian penting dalam persiapan. Jadi secara mental sudah tidak diragukan karena terbiasa dengan turnamen kelas dunia," ujarnya.
Sementara itu, Aldila Sutjiadi mengaku bangga bisa kembali menyumbang tiga emas dan mengulang prestasi di PON Papua.
Dengan kualitasnya yang sudah kelas dunia, Aldila mengaku, keterlibatannya kali ini tak lepas karena kepercayaan yang diberikan KONI Jatim.
"Pastinya saya dapat dukungan KONI Jatim sehingga itu membuat saya tetap ingin bermain untuk Jatim. Dan mungkin dengan adanya saya di sini bisa memotivasi adik-adik junior agar bisa menggantikan saya ke depan," ujarnya.
Terkait dengan kekuatan yang masih didominasi Jatim, ia mengaku, masih ada banyak yang harus dibenahi dari sisi pembinaan maupun pelatihan.
"Pastinya banyak yang harus dibenahi. Atlet junior gapnya masih jauh, tapi adanya Janice dan Priska semoga dibawahnya bisa naik. Mereka harus kerja keras, disiplin, pantang menyerah karena talent tanpa kerja keras itu gak ada artinya," pungkasnya. (*)