Sejarah Baru! Atlet Gulat Kuba Sabet Medali Emas Kali Kelima di Olimpiade

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

7 Agustus 2024 06:01 7 Agt 2024 06:01

Thumbnail Sejarah Baru! Atlet Gulat Kuba Sabet Medali Emas Kali Kelima di Olimpiade Watermark Ketik
Potret kemenangan Mijain Lopez Nunez atlet gulat asal Kuba. (Foto: Instagram @olympics)

KETIK, JAKARTA – Mijain Lopez Nunez yang merupakan atlet gulat asal Kuba mencetak sejarah besar! Laki-laki super ini sukses menyabet emas di lima edisi Olimpiade terakhir berturut-turut.

Lima medali emas itu dia raih dari Olimpiade Beijing 2008, London 2012, Rio de Janeiro 2016, Tokyo 2020 dan Paris 2024 yang sedang berlangsung saat ini.

Nunez menuntaskan kiprah di Olimpiade 2024 dengan kemenangan 6-0 atas Yasmani Acosta di nomor greco roman, Rabu dini hari (7/8/2024).

Hasil tersebut memastikannya menjadi juara untuk kali kelima di nomor gulat greco roman kelas 130 kilogram putra.

Pada usia ke-41, Nunez membuktikan diri masih bisa bersaing dan menjadi juara. Pegulat dengan julukan 'Raksasa dari Herradurra' itu pun menjadi atlet pertama dalam sejarah Olimpiade yang bisa meraih lima emas dalam nomor yang sama.

“Saya merasa sedikit sedih. Seperti meninggalkan sebagian hidup di sana. Sejak usia belia, saya menggeluti olahraga ini. Olahraga yang membuat saya terkenal di dunia. Saya meninggalkan impian di matras, tetapi mimpi itu akan menginspirasi seluruh anak-anak muda,” kata Nunez dilansir dari situs resmi Olimpiade.

Nunez pertama kali mewakili Kuba di Olimpiade 2004 di Athena, di mana ia kalah di perempat final dari Hasan Baroev, salah satu rival profesional Nunez, dari Rusia.

Duel keduanya kembali bertemu empat tahun kemudian di final 120 kg Olimpiade Beijing 2008. Saat itu Nunez membalas kekalahannya dan memenangkan medali emas Olimpiade pertamanya.

Ia menindaklanjuti kesuksesannya di Beijing dengan gelar juara dunia 120 kg. Dia mempertahankan emas Olimpiadenya di London pada 2012.

Ketika klasifikasi bobot Rio 2016 direvisi dan ditingkatkan dari 120 kg menjadi 130 kg, hal itu tidak menjadi masalah bagi Nunez.

Dia memenangkan medali emas Olimpiade ketiga berturut-turut, mengalahkan Reza Kayalp dari Turki, yang sebelumnya mencegah Nunez memenangkan kejuaraan dunia ketiganya pada tahun 2011.

Nunez bergabung dalam daftar atlet elit ketika ia memenangkan medali emas Olimpiade keempatnya di Tokyo. Dia menjadi atlet kedelapan yang memenangkan empat medali emas Olimpiade di nomor individu.

Dia bergabung dengan pegulat Jepang Kaori Icho, pelaut Denmark Paul Elvstrom, pelempar cakram Amerika Al Oerter, pelari cepat Carl Lewis dan ikon renang Michael Phelps dan Katie Ledecky.

Hal itu berubah pada Selasa (6/8/2024) dengan kemenangan Nunez atas Acosta, yang mewakili Chile namun lahir di Kuba.

Acosta mulai mewakili Chile pada 2017 karena Nunez lebih unggul darinya dalam hal Olimpiade.

“Dia saingan, tapi teman,” kata Acosta.

“Kami sudah saling kenal sejak lama. Kami melakukan uji coba bersama di Olimpiade tahun ini. Dia memberi saya nasihat di setiap tahap, jadi dia adalah segalanya, saingan, teman, saudara," imbuh Acosta.

Nunez menjabat sebagai pembawa bendera Kuba pada Olimpiade edisi 2008, 2012, 2016 dan 2020. Menanggapi pertanyaan tentang masa depannya, ia mengatakan ingin “mendidik generasi muda”. (*)

Tombol Google News

Tags:

Mijain Lopez Nunez Atlet Gulat Atlet Kuba 5 medali emas olimpiade paris